JAKARTA. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, penerimaan negara dari Direktorat Jenderal Bea Cukai pada tahun depan masih akan mengandalkan cukai. Kondisi ekonomi global masih lesu sehingga bea masuk dan bea keluar belum bisa diandalkan. Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Susiwijono Moegiarso mejelaskan, ada tiga jenis penerimaan kepabeanan dan cukai, yaitu cukai, bea masuk, dan bea keluar. Dari ketiganya, hanya cukai yang bisa diandalkan untuk mendorong penerimaan. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015, target penerimaan cukai mencapai Rp 126,7 triliun atau naik 7,83% dibanding target tahun ini Rp 117,5 triliun. Untuk tahun ini saja dari target Rp 117,5 triliun, outlook penerimaan cukai hingga akhir tahun adalah 100,6% atau Rp 118,1 triliun. Dari Januari-November 2014, realisasi penerimaan cukai adalah Rp 101,48 triliun.
Pemerintah lagi-lagi andalkan penerimaan cukai
JAKARTA. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, penerimaan negara dari Direktorat Jenderal Bea Cukai pada tahun depan masih akan mengandalkan cukai. Kondisi ekonomi global masih lesu sehingga bea masuk dan bea keluar belum bisa diandalkan. Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Susiwijono Moegiarso mejelaskan, ada tiga jenis penerimaan kepabeanan dan cukai, yaitu cukai, bea masuk, dan bea keluar. Dari ketiganya, hanya cukai yang bisa diandalkan untuk mendorong penerimaan. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015, target penerimaan cukai mencapai Rp 126,7 triliun atau naik 7,83% dibanding target tahun ini Rp 117,5 triliun. Untuk tahun ini saja dari target Rp 117,5 triliun, outlook penerimaan cukai hingga akhir tahun adalah 100,6% atau Rp 118,1 triliun. Dari Januari-November 2014, realisasi penerimaan cukai adalah Rp 101,48 triliun.