JAKARTA. Kelanjutan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan (Sumsel) 9 dan 10 mulai terlihat titik terangnya. Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan proyek tersebut. Sekaligus pemerintah mempercepat proyek pembangunan transmisi High Voltage Direct Current (HVDC) Jawa-Sumatera awata kabel bawah laut yang menghubungakan listrik antara Sumatera dan Jawa.Menteri koordinasi Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) menjelaskan penggunaan kabel bawah ini akan membuat biaya memproduksi listrik jauh lebih murah. "Sumatera kaya batu bara. Kalau batu baranya dibawa ke Jawa lalu di bangkitkan listriknya di Jawa maka ongkosnya akan sangat mahal, tidak efisien," kata CT.Rencananya, selain untuk menyuplai kebutuhan listrik di Jawa, hasil dari pada PLTU 9 dan 10 juga akan digunakan untuk mencukupi suplai listrik di Sumatera. Asal tahu saja, proyek pembangunan PLTU Sumsel 9 dan 10 ini sudah mulai diwacanakan sejak 2012 lalu. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, pembangunan PLTU 9 dan 10 harus disesuaikan dengan pembangunan jaringan kabel bawah laut.Ditambah dengan PLTU Sumsel 8, pembangunan PLTU 9 dan 10 nanti diharapkan mampu menyuplai listrik dengan kapastias 3000 watt untuk kebutuhan pasokan listrik Jawa. "PLTU Sumsel 8 2 x 600 watt, sementara PLTU Sumsel 9 dan 10 itu 3 x 600 watt, totalnya 3000 watt," kata Jarman.Sampai saat ini proyek PLTU sumsel 9 dan 10 ini masih berada dalam proses lelang. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini pun terbilang tak sedikit. "Biaya sekitar US$ 1,5 juta dollar per megawattnya, kalikan aja 1800" ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji . Sementara untuk pembangunan jaringan kabel bawah laut, Pamudji bilang proyek ini memakan dana sekitar US$ 2,3 juta. Diperkirakan proyek pembangunan PLTU Sumsel 9 dan 10 ini akan selesai pada 4 sampai 5 tahun mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah lanjutkan proyek PLTU Sumsel
JAKARTA. Kelanjutan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan (Sumsel) 9 dan 10 mulai terlihat titik terangnya. Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan proyek tersebut. Sekaligus pemerintah mempercepat proyek pembangunan transmisi High Voltage Direct Current (HVDC) Jawa-Sumatera awata kabel bawah laut yang menghubungakan listrik antara Sumatera dan Jawa.Menteri koordinasi Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) menjelaskan penggunaan kabel bawah ini akan membuat biaya memproduksi listrik jauh lebih murah. "Sumatera kaya batu bara. Kalau batu baranya dibawa ke Jawa lalu di bangkitkan listriknya di Jawa maka ongkosnya akan sangat mahal, tidak efisien," kata CT.Rencananya, selain untuk menyuplai kebutuhan listrik di Jawa, hasil dari pada PLTU 9 dan 10 juga akan digunakan untuk mencukupi suplai listrik di Sumatera. Asal tahu saja, proyek pembangunan PLTU Sumsel 9 dan 10 ini sudah mulai diwacanakan sejak 2012 lalu. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, pembangunan PLTU 9 dan 10 harus disesuaikan dengan pembangunan jaringan kabel bawah laut.Ditambah dengan PLTU Sumsel 8, pembangunan PLTU 9 dan 10 nanti diharapkan mampu menyuplai listrik dengan kapastias 3000 watt untuk kebutuhan pasokan listrik Jawa. "PLTU Sumsel 8 2 x 600 watt, sementara PLTU Sumsel 9 dan 10 itu 3 x 600 watt, totalnya 3000 watt," kata Jarman.Sampai saat ini proyek PLTU sumsel 9 dan 10 ini masih berada dalam proses lelang. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini pun terbilang tak sedikit. "Biaya sekitar US$ 1,5 juta dollar per megawattnya, kalikan aja 1800" ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji . Sementara untuk pembangunan jaringan kabel bawah laut, Pamudji bilang proyek ini memakan dana sekitar US$ 2,3 juta. Diperkirakan proyek pembangunan PLTU Sumsel 9 dan 10 ini akan selesai pada 4 sampai 5 tahun mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News