JAKARTA. Pemerintah menghentikan seluruh impor unggas dan produk unggas dari China menyusul wabah virus flu burung strain H7N9 di China. Syukur Iwantoro, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan mengatakan, pelarangan impor akan dicabut jika Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties/OIE) menyatakan China aman. "Kita stop dulu," katanya, Senin (8/4). Penghentian impor ini tidak akan berpengaruh banyak bagi Indonesia, sebab Indonesia hanya mengimpor bulu bebek yang diawetkan. Walau Indonesia tidak mengimpor unggas dan produk unggas dari China, namun pemerintah perlu melakukan respon atas berjangkitnya virus flu burung H7N9 dengan memperluas larangan perdagangan unggas. Menurut Syukur, flu burung jenis baru ini belum terdeteksi ada di Indonesia. Ade M. Zulkarnaen, Ketua Himpunan Pengusaha Unggas Indonesia (Himpuli) mengatakan, sejak 2003 Indonesia sudah tidak mengimpor unggas dan produk unggas dari China. "Karena pada saat itu ada pendemi flu burung di sana," kata Ade. Menurut Ade, pelarangan impor belum cukup sebab masih ada penyelundupan produk unggas seperti telur. Dia juga melihat masih ada produk unggas asal China di supermarket Indonesia. "Banyak ditemukan ayam kampung linlang, itu dari China," katanya.
Pemerintah larang impor unggas China
JAKARTA. Pemerintah menghentikan seluruh impor unggas dan produk unggas dari China menyusul wabah virus flu burung strain H7N9 di China. Syukur Iwantoro, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan mengatakan, pelarangan impor akan dicabut jika Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties/OIE) menyatakan China aman. "Kita stop dulu," katanya, Senin (8/4). Penghentian impor ini tidak akan berpengaruh banyak bagi Indonesia, sebab Indonesia hanya mengimpor bulu bebek yang diawetkan. Walau Indonesia tidak mengimpor unggas dan produk unggas dari China, namun pemerintah perlu melakukan respon atas berjangkitnya virus flu burung H7N9 dengan memperluas larangan perdagangan unggas. Menurut Syukur, flu burung jenis baru ini belum terdeteksi ada di Indonesia. Ade M. Zulkarnaen, Ketua Himpunan Pengusaha Unggas Indonesia (Himpuli) mengatakan, sejak 2003 Indonesia sudah tidak mengimpor unggas dan produk unggas dari China. "Karena pada saat itu ada pendemi flu burung di sana," kata Ade. Menurut Ade, pelarangan impor belum cukup sebab masih ada penyelundupan produk unggas seperti telur. Dia juga melihat masih ada produk unggas asal China di supermarket Indonesia. "Banyak ditemukan ayam kampung linlang, itu dari China," katanya.