Pemerintah Lelang SUN dengan Target Indikatif Rp 21 Triliun pada Selasa (19/9)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah pada Selasa (19/9).

Pada lelang kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 14 triliun – Rp 21 triliun.

Berdasarkan laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, terdapat tujuh (7) seri SUN yang akan dilelang mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Lelang bertujuan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2023.


Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,18% ke Rp 15.334 Per Dolar AS, Kamis (7/9)

Berikut rincian dari ketujuh seri SUN yang akan ditawarkan pada Selasa (19/9) :

1.    SPN03231220 (New Issuance) akan jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2023 dengan tingkat imbalan diskonto

2.    SPN12240919 (New Issuance) akan jatuh tempo pada tanggal 19 September 2024 dengan tingkat imbalan diskonto

3.    Seri FR0095  akan jatuh tempo pada tanggal 15 Agustus 2028 memiliki tingkat imbalan sebesar 6,37%

4.    Seri FR0100 yang akan jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 2034 disertai tingkat imbalan sebesar 6,62%

5.    Seri FR0098 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2038 disertai tingkat imbalan sebesar 7,12%

6.    Seri FR0097 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2043 dengan tingkat imbalan sebesar 7,12%

7.    Seri FR0089 akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2051 disertai tingkat imbalan sebesar 6,87%

Baca Juga: Investor Wait and See, Penawaran Masuk Lelang SUN Terpantau Rendah pada Selasa (5/9)

Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI). 

Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta.

Sebagai informasi, lelang SUN sebelumnya mencatat penawaran masuk sebesar Rp 20,02 triliun. Dari jumlah tersebut, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran lelang sebesar Rp 13,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli