NUSA DUA. Untuk mempercepat realisasi program listrik 10.000 megawatt (MW) tahap II, pemerintah akan segera melelang sembilan wilayah kerja panasbumi (WKP) di berbagai wilayah. Ke sembilan WKP tersebut bisa menghasilkan listrik dengan kapasitas 1.016 megawatt (MW) dengan investasi sekitar US$ 3,05 miliar.Beberapa WKP yang akan dilelang tersebut, antara lain WKP Seulawah Agam di Nangroe Aceh Darusalam, WKP Gunung Talang dan Bukit Kili di Sumatera Barat, WKP di Marana (Sulawesi Tengah), WKP Songa Wayaua (Maluku Utara) dan WKP Suoh Sekincau di Lampung. WKP-WKP ini bisa menghasilkan listrik 230 MW namun memerlukan investasi US$ 690 juta. Sementara WKP yang investasinya terhitung paling kecil adalah WKP Marana dan Gunung Talang, yang masing-masing memiliki kapasitas listrik 36 MW. "Arah pemerintah sudah jelas, yaitu untuk meningkatkan kapasitas listrik panas bumi di Indonesia," kata Kepala Badang Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R. Sukhyar di sela-sela World Geothermal Congress di Nusa Dua Senin (26/4) sore.Sukhyar menambahkan, Kementerian ESDM juga sudah menetapkan empat WKP untuk diserahkan kepada pemerintah daerah. Keempat WKP tersebut secara keseluruhan bisa menghasilkan listrik 590 MW dengan investasi US$ 1,77 miliar. Dua diantaranya adalah WKP Guci dan Baturaden di Jawa Tengah.Namun Sukhyar belum menyebutkan kapan persisnya lelang dibuka. Ia hanya menyebutkan lelang tersebut akan dilakukan tahun ini.Sejumlah perusahaan juga telah mengantongi ijin usaha pertambangan (IUP) panas bumi. Misalnya, baru-baru ini Kementerian ESDM menyerahkan IUP kepada pemenang lelang WKP untuk lima proyek listrik geothermal yang memiliki total kapasitas 225 MW dengan investasi US$ 675 juta.Perusahaan yang telah memperoleh IUP tersebut, antara lain PT Tangkuban Perahu Geothermal Power, PT Jabar Rekind Geothermal, PT Wijaya Karya Jabar Power, PT Star Energy Geothermal dan PT Sabang Geothermal Energi. Kemudian, 26 April kemarin, PT Supreme Energy juga telah memperoleh IUP panas bumi untuk melakukan kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan pengembangan di WKP Liki Pinangawan Muaralaboh, Kabupaten Solok Selatan. PT Supreme Energy juga telah ditetapkan sebagai pemenang WKP panas bumi di Gunung Rajabasa di Kabupaten Lampung Selatan, namun IUPnya belum keluar. "SIUP panas bumi di Gunung Rajabasa ini diharapkan dapat terbit dalam waktu dekat," kata Ismoyo Argo, Deputy Manager External Relations PT Supreme Energy.Meningkatnya minat investor di sektor ini tidak terlepas dari persetujuan pemerintah atas harga patokan tertinggi (HPT) pembelian listrik panas bumi sebesar US$ 9,7 sen per kWh, Desember 2009 lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah Lelang WKP US$ 3,05 Miliar
NUSA DUA. Untuk mempercepat realisasi program listrik 10.000 megawatt (MW) tahap II, pemerintah akan segera melelang sembilan wilayah kerja panasbumi (WKP) di berbagai wilayah. Ke sembilan WKP tersebut bisa menghasilkan listrik dengan kapasitas 1.016 megawatt (MW) dengan investasi sekitar US$ 3,05 miliar.Beberapa WKP yang akan dilelang tersebut, antara lain WKP Seulawah Agam di Nangroe Aceh Darusalam, WKP Gunung Talang dan Bukit Kili di Sumatera Barat, WKP di Marana (Sulawesi Tengah), WKP Songa Wayaua (Maluku Utara) dan WKP Suoh Sekincau di Lampung. WKP-WKP ini bisa menghasilkan listrik 230 MW namun memerlukan investasi US$ 690 juta. Sementara WKP yang investasinya terhitung paling kecil adalah WKP Marana dan Gunung Talang, yang masing-masing memiliki kapasitas listrik 36 MW. "Arah pemerintah sudah jelas, yaitu untuk meningkatkan kapasitas listrik panas bumi di Indonesia," kata Kepala Badang Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R. Sukhyar di sela-sela World Geothermal Congress di Nusa Dua Senin (26/4) sore.Sukhyar menambahkan, Kementerian ESDM juga sudah menetapkan empat WKP untuk diserahkan kepada pemerintah daerah. Keempat WKP tersebut secara keseluruhan bisa menghasilkan listrik 590 MW dengan investasi US$ 1,77 miliar. Dua diantaranya adalah WKP Guci dan Baturaden di Jawa Tengah.Namun Sukhyar belum menyebutkan kapan persisnya lelang dibuka. Ia hanya menyebutkan lelang tersebut akan dilakukan tahun ini.Sejumlah perusahaan juga telah mengantongi ijin usaha pertambangan (IUP) panas bumi. Misalnya, baru-baru ini Kementerian ESDM menyerahkan IUP kepada pemenang lelang WKP untuk lima proyek listrik geothermal yang memiliki total kapasitas 225 MW dengan investasi US$ 675 juta.Perusahaan yang telah memperoleh IUP tersebut, antara lain PT Tangkuban Perahu Geothermal Power, PT Jabar Rekind Geothermal, PT Wijaya Karya Jabar Power, PT Star Energy Geothermal dan PT Sabang Geothermal Energi. Kemudian, 26 April kemarin, PT Supreme Energy juga telah memperoleh IUP panas bumi untuk melakukan kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan pengembangan di WKP Liki Pinangawan Muaralaboh, Kabupaten Solok Selatan. PT Supreme Energy juga telah ditetapkan sebagai pemenang WKP panas bumi di Gunung Rajabasa di Kabupaten Lampung Selatan, namun IUPnya belum keluar. "SIUP panas bumi di Gunung Rajabasa ini diharapkan dapat terbit dalam waktu dekat," kata Ismoyo Argo, Deputy Manager External Relations PT Supreme Energy.Meningkatnya minat investor di sektor ini tidak terlepas dari persetujuan pemerintah atas harga patokan tertinggi (HPT) pembelian listrik panas bumi sebesar US$ 9,7 sen per kWh, Desember 2009 lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News