Pemerintah libatkan produsen swasta untuk produksi vaksin Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan melibatkan produsen farmasi swasta untuk memproduksi vaksin virus corona (Covid-19).

Meski saat ini vaksin masih dalam pengembangan, namun persiapan terus dilakukan. Termasuk pengajuan izin produksi bagi perusahaan swasta yang ikut memproduksi nantinya.

"Konsorsium akan merangkul perusahaan swasta nasional yang saat ini sedang menyiapkan diri, mereka sedang mengajukan izin ke BPOM yang namanya Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)," ujar Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro saat konferensi pers, Rabu (2/9).


Baca Juga: Negara miskin diprediksi akan terlambat menerima vaksin corona

Keterlibatan pihak swasta dilakukan untuk memenuhi kebutuhan vaksin nasional. Melihat jumlah penduduk Indonesia saat ini, dibutuhkan hingga 400 juta dosis vaksin Covid-19.

Sementara itu kapasitas produksi vaksin di Indonesia dari Bio Farma saat ini hanya 250 juta dosis. Diharapkan dengan adanya keterlibatan swasta akan mempercepat proses vaksinasi di Indonesia.

Saat ini konsorsium riset nasional masih melakukan pengembangan Vaksin Merah Putih yang dipimpin oleh Lembaga Biologi Molekular Eijkman. Pengembangan vaksin telah mencapai 40% dari total tahapan.

Pada akhir tahun ini ditargetkan Vaksin Merah Putih akan selesai uji coba dengan hewan. Sehingga awal tahun 2021 mendatang bibit vaksin dapat diserahkan kepada Bio Farma untuk dilakukan uji klinis dan produksi.

"Kita harapkan triwulan ketiga (2021) bisa memproduksi awal untuk keperluan publik," terang Bambang.

Selain LBM Eijkman, pengembangan vaksin juga dilakukan oleh lembaga lain. Antara lain oleh Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Baca Juga: BPOM: Vaksin G42, kandidat vaksin Covid-19 tengah dalam tahap uji klinik tahap tiga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi