KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah melirik 3 lokasi untuk membangun pasar ikan internasional Indonesia. Rencana tersebut menyambut peningkatan ekspor perikanan Indonesia. Pasalnya potensi perikanan Indonesia dinilia cukup besar. Diperkirakan bisa menyumbang US$ 100 miliar hingga US$ 160 miliar untuk Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut sekitar 8% hingga 11% dari PDB. Baca Juga: Duh, Kemenkeu sebut BUMN aneka industri dan pertanian terancam bangkrut "Indonesia sebagai negara dengan samudera yang luas kita tidak memilki international fish market," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa dalam rapat koordinasi nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rabu (4/12). Padahal di sekitar Indonesia telah banyak pasar ikan internasional. Contohnya saja di kawasan Jepang, hingga pasar ikan General Santos Filipina dan pasar ikan Freemantle Australia. Pasar ikan internasional itu menjadi daya tarik bagi pembeli internasional. Oleh karena itu jenis ikan tuna yang banyak di perairan Indonesia banyak ditangkap dan di jual di pasar ikan tersebut. "Ada tiga lokasi yang diusulkan BadannKerja Sama Jepang (JICA) tapi belum dapat sambutan," terang Suharso. Baca Juga: Ekonom Core apresiasi langkah pemerintah perluas penerima tax allowance Lokasi pertama di Likupang, Sulawesi Utara (Sulut). Lokasi tersebut cocok untuk pasar ikan internasional namun saat ini ditetapkan menjadi kawasan pariwisata. Dua lokasi lainnya berada Tual, Maluku dan Bagansiapiapi, Riau. Ketiga lokasi tersebut masih ditinjau untuk dikembangkan menjadi pasar ikan internasional.
Pemerintah lirik 3 lokasi bangun pasar ikan internasional
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah melirik 3 lokasi untuk membangun pasar ikan internasional Indonesia. Rencana tersebut menyambut peningkatan ekspor perikanan Indonesia. Pasalnya potensi perikanan Indonesia dinilia cukup besar. Diperkirakan bisa menyumbang US$ 100 miliar hingga US$ 160 miliar untuk Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut sekitar 8% hingga 11% dari PDB. Baca Juga: Duh, Kemenkeu sebut BUMN aneka industri dan pertanian terancam bangkrut "Indonesia sebagai negara dengan samudera yang luas kita tidak memilki international fish market," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa dalam rapat koordinasi nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rabu (4/12). Padahal di sekitar Indonesia telah banyak pasar ikan internasional. Contohnya saja di kawasan Jepang, hingga pasar ikan General Santos Filipina dan pasar ikan Freemantle Australia. Pasar ikan internasional itu menjadi daya tarik bagi pembeli internasional. Oleh karena itu jenis ikan tuna yang banyak di perairan Indonesia banyak ditangkap dan di jual di pasar ikan tersebut. "Ada tiga lokasi yang diusulkan BadannKerja Sama Jepang (JICA) tapi belum dapat sambutan," terang Suharso. Baca Juga: Ekonom Core apresiasi langkah pemerintah perluas penerima tax allowance Lokasi pertama di Likupang, Sulawesi Utara (Sulut). Lokasi tersebut cocok untuk pasar ikan internasional namun saat ini ditetapkan menjadi kawasan pariwisata. Dua lokasi lainnya berada Tual, Maluku dan Bagansiapiapi, Riau. Ketiga lokasi tersebut masih ditinjau untuk dikembangkan menjadi pasar ikan internasional.