KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah meluncurkan sistem Indonesia National Single Window (INSW) 2.0 dalam rangka mendukung sistem logistik nasional yang lebih andal, efisien, dan kompetitif. Sebelumnya INSW 1.0 telah dibentuk pada tahun 2010, dan dikelola oleh Lembaga National Single Window (LNSW).
Baca Juga: Gelar Konsultasi Publik, Mendag: Indonesia Luncurkan Ekspor CPO lewat Bursa Berjangka Kehadiran INSW dinilai membantu menjaga kinerja perdagangan RI, baik dari segi impor maupun ekspor. INSW sendiri berfungsi memfasilitasi penyederhanaan tata niaga ekspor-impor, integrasi proses bisnis Perizinan Berusaha Ekspor-Impor, peningkatan pengawasan PNBP Minerba, hingga penyelenggaraan sistem aplikasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). “Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh jajaran LNSW yang telah berperan besar melakukan reformasi dan transformasi layanan publik, khususnya melalui Sistem dan Portal Nasional, yang terintegrasi secara elektronik,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/6). Penguatan kelembagaan INSW dari semula yang berbentuk Pengelola Portal INSW dan kemudian menjadi LNSW, juga telah menunjukkan kinerja baik. Hal tersebut diantaranya dapat dilihat dari angka
dwelling time di 2017 yang masih berada di 4,06 hari dan terus mengalami perbaikan hingga menjadi 2,84 hari pada 2022. Hal itu menunjukan adanya perbaikan signifikan pada sektor logistik kita. Oleh karena itu, pada peringatan hari jadi LNSW kali ini, saya berpesan agar sistem INSW tidak hanya sekadar men-digitalisasi layanan atau proses bisnis yang sudah ada. Lebih dari itu Sistem INSW harus terus mampu mewujudkan harmonisasi dan sinkronisasi, simplifikasi, dan standardisasi.
Baca Juga: Performa Indeks Logistik Indonesia Kalah Jauh dari Negara Lain, Ini Kata Sri Mulyani Pada proses harmonisasi dan sinkronisasi, LNSW perlu fokus pada penyelarasan agar sistem dan prosedur berjalan baik, serta menghindari tumpang tindih dengan kebijakan K/L lainnya. Simplifikasi terhadap proses bisnis dilakukan dengan berbasis pada manajemen risiko melalui otomasi proses bisnis. Sementara terkait standardisasi proses bisnis perlu memperhatikan SOP dan prosedur yang diterapkan saat ini supaya sejalan dengan standar internasional yang dipergunakan dalam proses perdagangan internasional. Pada kesempatan tersebut juga diluncurkan Sistem INSW 2.0 untuk mendorong sistem logistik nasional semakin kompetitif, dapat diandalkan dan efisien, sehingga akan memberikan pelayanan terbaik bagi dunia usaha. “Pengembangan sistem INSW bersifat dinamis dan menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan nasional, serta perkembangan praktik perdagangan internasional dan logistik. Pengembangan sistem INSW tidak hanya semata-mata membangun sistem
Single Window, namun juga perlu memperhatikan trajectory yang diamanatkan oleh ASEAN
Single Window (ASW)
Agreement and Protocol,” jelas Airlangga. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menyampaikan bahwa Untuk meningkatkan
competitiveness logistik Indonesia harus semakin merata di semua daerah di Indonesia. “Bapak Jokowi juga sudah terus melakukan upaya membangun infrastruktur di berbagai kawasan Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Bea Cukai Beri Kemudahan Izin Fasilitas Kepabeanan Guna Mendukung PEN Oleh karena itu, Menkeu mengatakan akan terus berupaya untuk memperbaiki sinergi antar kementerian lembaga serta mengintegrasikan berbagai sistem sehingga benar-benar memberikan efisiensi dan kemudahan bagi dunia usaha, dan benar-benar mengadopsi sistem “single window”. “Upaya kita antara kementerian lembaga untuk bersama-sama duduk dan kemudian menyamakan visi, memperbaiki dari sisi regulasi menjadi lebih sederhana, membuat sebuah sistem yang bisa kompatibel,” ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto