Pemerintah mampu berhemat Rp 400 miliar dari penguatan rupiah



JAKARTA. Penguatan rupiah selain menyulitkan para eksportir ternyata memberi berkah buat pemerintah. Dari keperkasaan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat itu, Pemerintah mampu berhemat Rp 400 miliar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan setiap penguatan rupiah Rp100 terhadap dolar AS, maka akan terjadi saving sebesar -Rp 400 miliar. “Selain ada potensi penghematan, penguatan rupiah juga dapat menekan bunga dari utang negara,” urai Hatta, Rabu (4/5).

Hatta menerangkan para eksportir tidak perlu terlalu mencemaskan penguatan rupiah, pasalnya di Asia hampir semua negara turut mengalami penguatan terhadap Dolar AS. “Penguatan rupiah kan tidak sendirian, negara pesaing kan juga mengalami penguatan, ini mengakibatkan tingkat kompetisi relatif tidak terlalu tinggi, katakanlah memberikan impact yang besar," paparnya. Selain itu, Hatta mengungkapkan menguatnya rupiah juga menjadi suatu kebanggaan tersendiri.


"Kalau kita lihat overall penguatan itu kan makro kita yang kuat, itu indikator kuat bahwa makro dan fiskal policy itu prudent dan menunjukkan kepercayaan yang tinggi," tuturnya. Dia memberikan contoh global bond yang baru saja diterbitkan, yield yang ditetapkan hanya 5%.

Sementara itu , Menteri Perindustrian MS Hidayat, mengatakan terus menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tampaknya mulai berimbas pada ekspor Indonesia. Menteri Perindustrian menginginkan rupiah harus dipatok di kisaran Rp 8.700 – Rp 8.900.

Sebagai mantan pengusaha MS Hidayat menerangkan penguatan rupiah harus ada limitnya. "Saya menganjurkan penguatan rupiah itu ada limitnya, harus kita patok Rp 8.700-Rp 8.900, karena jika di bawah itu sangat memberatkan eksportir," tutur Hidayat.

Meski demikian Hidayat mengaku penguatan rupiah saat ini sangat membantu pendanaan pemerintah, pasalnya impor barang-barang modal yang dilakukan menjadi lebih murah, termasuk impor Bahan Bakar Minyak (BBM)."Memang menguntungkan pemerintah, impor ringan dan sebagainya," ungkapnya. Namun, jika penguatan ini terus berlanjut maka dapat memadamkan semangat para eksportir Indonesia karena kecilnya margin yang mereka terima."Tapi jangan lupa margin ekspor akan berkurang, itu kan akan mengurangi semangat eksportir," pungkasnya.

Pengamat Ekonomi dari Indef Ahmad Erani Yustika menerangkan negara saat ini sangat mendapat manfaat dari penguatan rupiah yaitu salah satunya mendorong bulan April mendapat predikat deflasi. “Dengan penguatan Rp. 100 pemerintah bisa menghemat belanja sebanyak Rp 400 miliar,” tutup Ahmad Erani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.