Pemerintah manfaatkan peningkatan kinerja manufaktur untuk percepat pemulihan ekonomi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah akan memanfaatkan peningkatan kinerja industri manufaktur sebagai momentum dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. 

Seperti yang kita tahu, IHS Markit mencatat Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2021 sebesar 53,2 atau meningkat dari posisi Februari 2021 yang sebesar 50,9. 

“Indeks PMI ini menunjukkan pemulihan ekonomi yang semakin terakselerasi pada awal 2021. Momentum ini harus terus kita jaga, agar pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi semakin cepat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (1/4). 


Airlangga menambahkan, dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi di tahun ini, maka pemerintah akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi untuk memulihkan kepercayaan publik, khususnya meningkatkan kepercayaan masyarakat dari sisi konsumsi hingga investasi. 

Baca Juga: Bahana Sekuritas menilai BI perlu pangkas suku bunga acuan sebanyak 25 bps

Selain meningkatkan kepercayaan masyarakat, pemerintah akan terus menggulirkan stimulus untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Apalagi, motor penggerak perekonomian Indonesia adalah konsumsi rumah tangga. 

Salah satu stimulus fiskal yang sudah diberikan pemerintah adalah relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas sektor properti dan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru. 

“Pemberian insentif PPnBM untuk Kendaraan Bermotor dan insentif PPN untuk sektor perumahan, bisa berkontribusi cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, melalui multiplier effect-nya,” tambah Airlangga.

Lebih lanjut, posisi PMI yang tinggi pada bulan lalu diyakini akan membawa keuntungan bagi Indonesia. Asal tahu saja, indeks manufaktur merupakan indeks yang paling diperhatikan oleh investor dan analis. 

Dengan tingginya indeks manufaktur, maka perusahaan bisa lebih optimistis akan prospek investasi di Indonesia, karena tingginya indeks menunjukkan pembelanjaan yang tinggi juga terhadap barang modal dan barang baku. 

Baca Juga: April berlaku diskon pajak PPnBM 50 persen, ini prediksi harga mob baru Innova

Perusahaan akan makin percaya diri untuk memperluas aktivitas ekspansi sehingga bisa mengurangi pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dan ke depan, Airlangga juga percaya setelah pandemi berakhir, penjualan industri manufaktur akan lebih tinggi. Pemasaran pun diperkirakan akan menunjang kenaikan output produksi. 

Tak hanya itu, sebagai tambahan informasi, indeks manufaktur tersebut merupakan yang paling tinggi sepanjang sejarah IHS Markit melakukan survei, atau paling tinggi sejak survei pertama dilaksanakan pada April 2011. 

Selanjutnya: Berdiri selama 120 tahun, Pegadaian telah layani 17 juta nasabah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli