JAKARTA. Program revitalisasi pabrik pupuk yang dilansir pemerintah meliputi peremajaan pabrik pupuk yang sudah tua dan pengembangan pabrik baru, termasuk pengembangan pabrik pupuk NPK dan pengembangan pupuk organik. "Kalau yang revitalisasi pabrik lama untuk tahun 2010 - 2014 difokuskan untuk pabrik Pusri II, Pabrik Kujang IA, dan Pabrik Kaltim V," ujar Direktur Jenderal Industri Berbasis Manufaktur Kementerian Perindustrin Panggah Susanto.Sayangnya, ia tidak menyebutkan berapa dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi pabrik ini. "Dananya ratusan juta dolar,"ungkapnya.Jika dihitung satu pabrik dengan kapasitas 570.000 ton per tahun membutuhkan dana pembangunan sekitar US$ 300 juta, maka untuk membangun 6 pabrik pupuk dengan kapasitas masing-masing 570.000 ton, maka biaya yang dibutuhkan bisa mencapai US$ 1,8 miliar. Artinya, jika menggunakan program optimalisasi (revamping) yang hanya menelan dana US$ 420 juta, maka pemerintah bisa menghemat dana hingga US$ 1,38 miliar.Selain peremajaan pabrik pupuk tua, pemerintah juga berencana membangun pabrik pupuk baru untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan pupuk nasional. Rencananya, pemerintah akan membangun pabrik pupuk baru, diantaranya adalah pabrik PKT V di Bontang, pabrik Petrokimia Gresik di Jawa Timur dan pabrik pupuk Kujang. Dalam jangka panjang, pemerintah juga berencana untuk membangun beberapa pabrik pupuk yang tersebar di Papua dekat lapangan gas Tangguh, dekat lapangan gas Senoro dan di lapangan gas Masela (Maluku).Ketua Umum Dewan Pupuk Nasional Zaenal Sudjais menjelaskan, sebenarnya pemerintah tidak perlu selalu membangun pabrik pupuk di setiap lapangan gas. "Misalnya di Senoro (Maluku) sebernanya Dewan Pupuk mengusulkan agar tidak usah dibangun nanti. Karena gas tidak hanya dibutuhkan untuk pabrik pupuk saja," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah mantapkan rencana revitalisasi pabrik pupuk
JAKARTA. Program revitalisasi pabrik pupuk yang dilansir pemerintah meliputi peremajaan pabrik pupuk yang sudah tua dan pengembangan pabrik baru, termasuk pengembangan pabrik pupuk NPK dan pengembangan pupuk organik. "Kalau yang revitalisasi pabrik lama untuk tahun 2010 - 2014 difokuskan untuk pabrik Pusri II, Pabrik Kujang IA, dan Pabrik Kaltim V," ujar Direktur Jenderal Industri Berbasis Manufaktur Kementerian Perindustrin Panggah Susanto.Sayangnya, ia tidak menyebutkan berapa dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi pabrik ini. "Dananya ratusan juta dolar,"ungkapnya.Jika dihitung satu pabrik dengan kapasitas 570.000 ton per tahun membutuhkan dana pembangunan sekitar US$ 300 juta, maka untuk membangun 6 pabrik pupuk dengan kapasitas masing-masing 570.000 ton, maka biaya yang dibutuhkan bisa mencapai US$ 1,8 miliar. Artinya, jika menggunakan program optimalisasi (revamping) yang hanya menelan dana US$ 420 juta, maka pemerintah bisa menghemat dana hingga US$ 1,38 miliar.Selain peremajaan pabrik pupuk tua, pemerintah juga berencana membangun pabrik pupuk baru untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan pupuk nasional. Rencananya, pemerintah akan membangun pabrik pupuk baru, diantaranya adalah pabrik PKT V di Bontang, pabrik Petrokimia Gresik di Jawa Timur dan pabrik pupuk Kujang. Dalam jangka panjang, pemerintah juga berencana untuk membangun beberapa pabrik pupuk yang tersebar di Papua dekat lapangan gas Tangguh, dekat lapangan gas Senoro dan di lapangan gas Masela (Maluku).Ketua Umum Dewan Pupuk Nasional Zaenal Sudjais menjelaskan, sebenarnya pemerintah tidak perlu selalu membangun pabrik pupuk di setiap lapangan gas. "Misalnya di Senoro (Maluku) sebernanya Dewan Pupuk mengusulkan agar tidak usah dibangun nanti. Karena gas tidak hanya dibutuhkan untuk pabrik pupuk saja," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News