Pemerintah Masih Akan Salurkan Bantuan Beras Hingga Maret 2024 Lewat Pos Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo ikut menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino di Banyuwangi, Jawa Timur. Joko Widowo berharap usai pemberian bantuan ini, daya beli masyarakat meningkat. 

 "Bantuan BLT El Nino ini memang untuk menyuntik daya beli rakyat yang terkena dampak super El Nino karena banyak panen yang busuk. Banyak yang produktivitasnya menurun sehingga kami harap dengan suntikan ini daya beli rakyat bisa menjadi kembali normal," ujar Jokowi. Dia meyakini, daya beli masyarakat akan meningkat setelah penyaluran BLT El Nino selesai dilakukan. 

Saat ini, penyaluran BLT El Nino masih terus dilakukan kepada sekitar 18 juta penerima manfaat. "Setelah penyalurannya selesai akan kelihatan daya beli rakyat akan meningkat seperti apa," kata Jokowi.


Baca Juga: Pos Indonesia Telah Menyalurkan 100% Bantuan Cadangan Beras Pemerintah

Selain BLT El Nino senilai Rp 400.000, pemerintah juga menyalurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) sejumlah 10 kilogram dimulai pada September 2023. "Nanti Januari, Februari, Maret 2024 penyaluran bantuan CBP 10 kilogram dilanjutkan lagi," ucap Jokowi.

PT Pos Indonesia disebut akan tetap menjadi mitra pemerintah dalam menyalurkan beragam bantuan sosial (bansos). Pada penyaluran BLT El Nino, Pos Indonesia mendapat alokasi menyalurkan kepada 3.500.212 penerima. Sementara penyaluran CBP Tahap 1 Pos Indonesia menyalurkan  kepada 13.288.607 penerima dan saat ini sudah 100% tersalurkan. 

Agar penyaluran bansos secara tepat, efisien, dan akuntabel, Pos Indonesia memanfaatkan teknologi digital Pos Giro Cash (PGC) dan pemantauan proses penyaluran secara real time melalui dashboard. PGC merupakan aplikasi berbasis android sebagai tools pembayaran yang bisa secara langsung mengirimkan konfirmasi ke basis data.    Saat ini, aplikasi PGC digunakan untuk mendistribusikan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat kurang mampu. Bantuan ini termasuk dalam kriteria yang ditentukan oleh Kementerian Sosial. 

"Teknologi PGC ini adalah mobile apps untuk membantu para petugas merekam data para penerima bantuan El Nino. Jadi, setiap orang yang menerima bantuan akan difoto bersama uang dan KTP," jelas Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi. Dia menambahkan, penerima yang diwakilkan harus anggota keluarga yang berada di dalam satu kartu keluarga (KK). Sehingga dengan cara ini nanti laporan datanya akan sangat akurat dan detail. 

Menurut Faizal, aplikasi ini juga membantu dalam geotagging lokasi penyaluran bantuan. "Ini membantu akuntabilitas. Jadi nanti saat bantuan El Nino diaudit oleh BPK, semua data dapat kita sajikan secara akurat, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Itulah gunanya teknologi digital dalam penyaluran bantuan," kata Faizal.

Baca Juga: Penyaluran BLT El Nino Lewat Bank Himbara & Pos Indonesia, Ini Cara Mencairkannya

Selain memanfaatkan teknologi digital, Pos Indonesia memanfaatkan kantor pos yang ada 4.800 titik lokasi se-Indonesia. Sehingga Pos Indonesia mampu menyalurkan bantuan hingga ke pelosok wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) .   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana