KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan, pemerintah masih konsisten menerapkan kebijakan front loading sebagai strategi pembiayaan utang. Hal ini lantaran pemerintah melihat masih besarnya potensi ketidakpastian pasar keuangan global di sepanjang 2019. Awal Desember, pemerintah telah menerbitkan obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) senilai US$ 3 miliar. Penerbitan global bond ini dilakukan dalam rangka upaya pre-funding oleh pemerintah untuk anggaran 2019. Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting menyatakan, pemerintah masih akan menerapkan strategi front-loading di pertengahan pertama 2019.
"Strategi kami masih membuka kemungkinan frontloading, yaitu menerbitkan 50%-60% dari SBN bruto dalam semester-I 2019," ujarnya, Rabu (26/12). Berdasarkan data DJPPR, total penerbitan surat berharga negara (SBN) bruto tahun depan mencapai Rp 825,7 triliun. Jumlah ini lebih rendah dibanding target penerbitan SBN bruto tahun 2018 yang sebesar Rp 856,49 triliun. Meski, DJPPR mematok tahun ini penerbitan SBN bruto yang terealisasi hanya Rp 799 triliun.