JAKARTA. Hadirnya Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) besutan China sebagai bank infrastruktur baru menarik perhatian khalayak dunia. Pemerintah Indonesia pun menyatakan perannya untuk bergabung dalam Bank Infrastruktur Asia tersebut. Hadirnya AIIB di tengah lembaga pembiayaan lainnya yang sudah terlebih dahulu melintang seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) tidak membuat pemerintah melupakan dua lembaga tersebut. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan respon terhadap AIIB memang masih menuai kritik ketika ia bertolak ke Washington Amerika menghadiri kegiatan World Bank. Meskipun dalam hal ini, Bank Dunia dan ADB sendiri sudah bisa menerima bahwa AIIB akan muncul. Negara-negara berkembang, diakuinya, ingin mempunyai solusi sendiri dalam pembiayaan infrastruktur sehingga muncullah lembaga AIIB.
Pemerintah masih butuh Bank Dunia dan ADB
JAKARTA. Hadirnya Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) besutan China sebagai bank infrastruktur baru menarik perhatian khalayak dunia. Pemerintah Indonesia pun menyatakan perannya untuk bergabung dalam Bank Infrastruktur Asia tersebut. Hadirnya AIIB di tengah lembaga pembiayaan lainnya yang sudah terlebih dahulu melintang seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) tidak membuat pemerintah melupakan dua lembaga tersebut. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan respon terhadap AIIB memang masih menuai kritik ketika ia bertolak ke Washington Amerika menghadiri kegiatan World Bank. Meskipun dalam hal ini, Bank Dunia dan ADB sendiri sudah bisa menerima bahwa AIIB akan muncul. Negara-negara berkembang, diakuinya, ingin mempunyai solusi sendiri dalam pembiayaan infrastruktur sehingga muncullah lembaga AIIB.