JAKARTA. Pemerintah Indonesia masih membutuhkan tambahan dana sebesar US$ 15 juta untuk program sosialisasi pelaksanaan pemilu 2009. Dana sebesar itu, sebagian besar akan dipergunakan sebagai iklan layanan masyarakat di media massa baik cetak maupun elektronik. Dari target pendanaan sebesar US$ 35 juta, pemerintah saat ini baru mengantongi komitmen dari negara dan lembaga donor sebesar US$ 20,2 juta. Selain untuk program sosialisasi pemilu, dana sebesar itu juga akan digunakan untuk peningkatan pendidikan pemilih dan keterwakilan perempuan dalam parlemen. Dana yang nilainya setara dengan Rp 242 miliar merupakan hibah dari Australia sebesar A$ 7,3 juta, Belanda US$ 1 juta, Inggris US$ 1,4 juta dan pemerintah Spanyol sebesar US$ 1,8 juta. Semua, dana-dana itu masuk dalam multi donor program untuk mendukung pelaksanaan pemilu yang dikelola oleh UNDP (United Nation Development Program).
Pemerintah Masih Butuh US$ 15 Juta untuk Pemilu 2009
JAKARTA. Pemerintah Indonesia masih membutuhkan tambahan dana sebesar US$ 15 juta untuk program sosialisasi pelaksanaan pemilu 2009. Dana sebesar itu, sebagian besar akan dipergunakan sebagai iklan layanan masyarakat di media massa baik cetak maupun elektronik. Dari target pendanaan sebesar US$ 35 juta, pemerintah saat ini baru mengantongi komitmen dari negara dan lembaga donor sebesar US$ 20,2 juta. Selain untuk program sosialisasi pemilu, dana sebesar itu juga akan digunakan untuk peningkatan pendidikan pemilih dan keterwakilan perempuan dalam parlemen. Dana yang nilainya setara dengan Rp 242 miliar merupakan hibah dari Australia sebesar A$ 7,3 juta, Belanda US$ 1 juta, Inggris US$ 1,4 juta dan pemerintah Spanyol sebesar US$ 1,8 juta. Semua, dana-dana itu masuk dalam multi donor program untuk mendukung pelaksanaan pemilu yang dikelola oleh UNDP (United Nation Development Program).