KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana memperkuat pasar surat berharga negara (SBN) domestik dengan memperbesar porsi penerbitan SBN ritel. Di semester kedua tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan tiga jenis SBN ritel, yaitu saving bond ritel (SBR), obligasi ritel (ORI), dan sukuk tabungan. Namun, SBN ritel yang diterbitkan secara online (e-SBN) hanya SBR dan sukuk tabungan saja. Sementara ORI, sebagaimana biasanya, akan diterbitkan secara offline. Meski demikian, pemerintah belum mau memperinci besaran kupon dan targetnya. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Loto Srinaita Ginting mengatakan, sistem e-SBN baru dikembangkan pemerintah pada tahun ini. Oleh karena itu, pihaknya masih membatasi instrumen-instrumen apa saja yang bisa diterbitkan secara online.
Pemerintah masih fokuskan e-SBN untuk instrumen yang tidak diperdagangkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana memperkuat pasar surat berharga negara (SBN) domestik dengan memperbesar porsi penerbitan SBN ritel. Di semester kedua tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan tiga jenis SBN ritel, yaitu saving bond ritel (SBR), obligasi ritel (ORI), dan sukuk tabungan. Namun, SBN ritel yang diterbitkan secara online (e-SBN) hanya SBR dan sukuk tabungan saja. Sementara ORI, sebagaimana biasanya, akan diterbitkan secara offline. Meski demikian, pemerintah belum mau memperinci besaran kupon dan targetnya. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Loto Srinaita Ginting mengatakan, sistem e-SBN baru dikembangkan pemerintah pada tahun ini. Oleh karena itu, pihaknya masih membatasi instrumen-instrumen apa saja yang bisa diterbitkan secara online.