KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tarik-ulur kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) umum masih terjadi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih ogah memberi restu kepada Shell Indonesia menaikkan harga terlalu tinggi. Shell sebelumnya mengusulkan kenaikan harga melalui surat yang dikirimkan ke Kementerian ESDM pada 24 Mei 2018 lalu. Shell mengusulkan kenaikan harga Rp 500 per liter Super dan Regular. Lantaran dianggap terlalu tinggi, harga BBM Shell belum juga naik hingga saat ini. Padahal Shell meminta 1 Juni harga BBM naik. Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengaku, telah menandatangani persetujuan kenaikan harga BBM Shell pada 31 Mei lalu. Namun pemerintah tidak menyetujui usulan kenaikan harga BBM umum oleh Shell. "Besaran kenaikan harga BBM yang diusulkan Shell terlalu tinggi," ujarnya, Senin (4/6).
Pemerintah masih menahan harga Shell
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tarik-ulur kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) umum masih terjadi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih ogah memberi restu kepada Shell Indonesia menaikkan harga terlalu tinggi. Shell sebelumnya mengusulkan kenaikan harga melalui surat yang dikirimkan ke Kementerian ESDM pada 24 Mei 2018 lalu. Shell mengusulkan kenaikan harga Rp 500 per liter Super dan Regular. Lantaran dianggap terlalu tinggi, harga BBM Shell belum juga naik hingga saat ini. Padahal Shell meminta 1 Juni harga BBM naik. Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengaku, telah menandatangani persetujuan kenaikan harga BBM Shell pada 31 Mei lalu. Namun pemerintah tidak menyetujui usulan kenaikan harga BBM umum oleh Shell. "Besaran kenaikan harga BBM yang diusulkan Shell terlalu tinggi," ujarnya, Senin (4/6).