Pemerintah masih pikir-pikir tawaran pinjaman penanggulangan bencana dari IMF



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih membahas tawaran pinjaman yang disampaikan bank dunia dan International Monetary Fund (IMF) untuk dampak bencana di Sulawesi Tengah.

Pinjaman tersebut ditawarkan untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Sulteng. Proses tersebut dinilai membutuhkan dana hingga triliunan rupiah.

"Bank dunia dan IMF itu masih sifatnya tawaran ke pemerintah Indonesia untuk rekonstruksi dan rehabilitasi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers, Jumat (26/10).


Saat ini tawaran tersebut masih dalam tahap pembahasan. Pembahasan dilakukan oleh berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L).

Selain tawaran pinjaman, ada pula janjian bantuan dari sejumlah negara untuk pemulihan Sulteng. Sutopo bilang terdapat US$ 11,6 juta, € 3 juta, dan AU$ 500.000 dana bantuan yang dijanjikan sejumlah negara sahabat kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Negara yang berjanji memberikan bantuan tersebut antara lain adalah Korea Selatan, China, Uni Eropa (UE), Venezuela, Jerman, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Australia.

Namun, bantuan yang masuk ke rekening BNPB saat ini masih sedikit. "Dana yang masuk ke rekening BNPB saat ini baru mencapai Rp 25 miliar," terang Sutopo.

Angka tersebut merupakan bantuan luar negeri yang diterima BNPB. Bantuan tersebut ada yang berasal dari lembaga negara dan adanlula yang berasal dari perseorangan.

Dana tersebut diungkapkan oleh Sutopo dapat digunakan selama masa transisi darurat. Selain dana bantuan, BNPB juga masih dapat menggunakan dana siap pakai sebesar Rp 750 miliar yang terdapat di Kementerian Keuangan (Kemkeu).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto