Pemerintah matangkan rencana pembelian sapi pengungsi



YOGYAKARTA. Rencana membeli sapi milik pengungsi korban letusan Merapi tengah dimatangkan. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono berkoordinasi dengan 2 Gubernur dan 4 bupati.Mereka adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Gubernur Jawa Tengah serta Bupati Sleman, Bupati Klaten, Bupati Boyolali, dan Bupati Magelang. "Sudah ada rapat koordinasi untuk melakukan pendataan," kata Agung yang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung Agung, Yogyakarta, Sabtu (6/11).Menurut Agung, pemerintah menjamin prosedur pembelian nanti transparan. Artinya, harga pembelian tidak merugikan masyarakat karena mengacu pada standar harga yang berlaku umum di wilayah itu. "Sehingga menentramkan pengungsi," ujar mantan Ketua DPR itu.Adapun Menteri Pertanian, menurut Agung, hari ini sedang membahas rencana pembelian itu, mulai dari penetapan harga hingga prosedur pembelian. Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono di Istana Negara mengungkapkan, akan menyiapkan anggaran hingga 100 miliar untuk membiayai pembelian sapi-sapi milik pengungsi.Tidak hanya pemerintah, Suswono menjelaskan, pembelian hewan ternak itu juga melibatkan para pengusaha yang tergabung dalam asosiasi peternak sapi dan kerbau. Dengan begitu, peluang sapi-sapi milik warga terbeli makin besar.Pemerintah daerah dan aparat keamanan terus menghimbau sekaligus mencegah pengungsi yang hendak kembali ke rumahnya untuk memberi makan ternak. "Kami himbau jangan lakukan hal-hal yang bisa mencelakakan diri sendiri," kata Agung, Agung menjamin, pemerintah dan pemerintah daerah juga akan mengganti sapi-sapi yang mati akibat awan panas Merapi. "Diupayakan tetap diganti untuk ternak yang mati," janjinya.Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Menko Kesra dan pemerintah daerah menyelesaikan pembelian dan penggantian hewan ternakpengungsi. Upaya ini dilakukan agar pengungsi tidak seringkali kembali ke rumah mereka untuk memberi makan ternak, tapi membahayakan nyawa mereka sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: