KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bakalan memajaki pemberi pinjaman (lender) di fintech. Pemerintah memang menyoroti pertumbuhan lender fintech cukup tajam. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah lender mencapai 716.963 rekening per 31 Desember 2020 lalu atau naik 18,32 persen secara tahunan. Nah, salah satu yang membuat pertumbuhan lender fintech cukup pesat adalah tawaran imbal hasil yang cukup menggiurkan. CEO Danain Budiharjo menyebutkan secara rata-rata imbal hasil yang diberikan sebesar 8% per tahun. “Imbal hasil kami semuanya sama karena profil risiko kita kan sama karena kita p2p yang beragunan,” ujar Budiharjo kepada KONTAN, Kamis (25/2). Alhasil tawaran imbal hasil itu memang meningkatkan uang yang disalurkan oleh lender di Danain. Penyaluran pinjaman dari lender ritel di Danain sendiri memang terus bertumbuh. Di tahun lalu, lender ritel Danain sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 83 miliar. “Meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya yang Rp 22 miliar,” ujar Budiharjo.
Pemerintah mau pajakin lender, ini imbal hasil yang ditawarkan investasi di fintech
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bakalan memajaki pemberi pinjaman (lender) di fintech. Pemerintah memang menyoroti pertumbuhan lender fintech cukup tajam. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah lender mencapai 716.963 rekening per 31 Desember 2020 lalu atau naik 18,32 persen secara tahunan. Nah, salah satu yang membuat pertumbuhan lender fintech cukup pesat adalah tawaran imbal hasil yang cukup menggiurkan. CEO Danain Budiharjo menyebutkan secara rata-rata imbal hasil yang diberikan sebesar 8% per tahun. “Imbal hasil kami semuanya sama karena profil risiko kita kan sama karena kita p2p yang beragunan,” ujar Budiharjo kepada KONTAN, Kamis (25/2). Alhasil tawaran imbal hasil itu memang meningkatkan uang yang disalurkan oleh lender di Danain. Penyaluran pinjaman dari lender ritel di Danain sendiri memang terus bertumbuh. Di tahun lalu, lender ritel Danain sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 83 miliar. “Meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya yang Rp 22 miliar,” ujar Budiharjo.