Pemerintah janji akan menyiapkan vaksin Covid-19 yang aman



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah terus melakukan upaya mengembangkan vaksin virus corona (Covid-19). Pengembangan tersebut menjamin bahwa vaksin yang dihasilkan dapat dengan aman digunakan masyarakat.

Indonesia telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak termasuk produsen vaksin.

"Kita terus berusaha agar vaksinasi dapat dilakukan secara tepat waktu dengan melihat safety efficacy dan quality-nya. Dan terus dilakukan persiapan secara seksama dan hati-hati," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai rapat terbatas, Senin (28/9).


Retno bilang terus membantu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku otoritas yang memastikan keamanan vaksin. BPOM telah berkoordinasi dengan dua kandidat utama vaksin Covid-19 yakni Sinovac dan G42.

Baca Juga: Bangkit lagi, kasus baru virus corona di Rusia cetak rekor tertinggi sejak 16 Juni

Sebelumnya BPOM telah melakukan peninjauan ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk melihat uji klinis vaksin G42. Berikutnya BPOM akan melakukan kunjungan ke China untuk meninjau vaksin Sinovac.

"Dapat saya sampaikan BPOM akan melakukan on site visit ke fasilitas Sinovac di Beijing untuk lihat secara langsung kualitas vaksin tersebut," terang Retno.

Asal tahu saja, vaksin Sinovac juga diuji klinis di Indonesia. Rencananya Sinovac juga akan diproduksi di Indonesia bila hasil uji klinis berjalan lancar.

PT Bio Farma (Persero) merupakan pihak yang bekerja sama dengan Sinovac. Retno bilang tim ahli Sinovac telah meninjau kesiapan fasilitas Bio Farma.

"Tim ahli Sinovac telah melakukan visitasi ke Bandung, untuk meninjau production site vaksin Bio Farma dan sekaligus melakukan observasi pelaksanaan uji klinis fase ketiga di Bandung dan sekitarnya," jelas Retno.

Nantinya Bio Farma akan memproduksi vaksin dengan kapasitas 250 juta dosis. Retno menegaskan prinsip kehati-hatian terus ditekankan dalam persiapan vaksinasi.

Selanjutnya: Wamendag pastikan pasokan alat-alat kesehatan berjalan dengan baik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli