Pemerintah Membuka Peluang Kerja Sama Pemasaran Vaksin Merah Putih Dengan Swasta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sedang mengawal pengembangan Vaksin Merah Putih. Setelah racikan vaksin dalam negeri itu diproduksi, bakal terbuka peluang kerja sama dengan perusahaan swasta untuk memperbanyak produksi dan pemasarannya.

Satgas Penanganan Covid-19 #satgascovid19 melaporkan sudah ada persiapan menuju pengadaan vaksin dalam jumlah besar.  "Dibuka seluas-luasnya, di bawah koordinasi pemerintah untuk hilirisasi, baik meningkatkan kapasitas produksi, memfasilitasi proses uji pra klinis dan uji klinis maupun meluaskan target pasar," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam siaran publik di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/).

Dengan meracik vaksin sendiri, kebutuhan vaksinasi nasional bakal lebih terjamin. Indonesia juga berpotensi untuk berperan aktif mencapai ketahanan kesehatan global.


Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (4/3): Tambah 6.808 kasus baru, selalu pakai masker

Asal tahu, Vaksin Merah Putih merupakan kolaborasi lembaga riset, lembaga pemerintah non kementerian dan perguruan tinggi. Sebut saja LBM Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga dan Universitas Gajah Mada.

Pengembangan Vaksin Merah Putih menggunakan platform protein rekombinen, viral factor termasuk inactivated virus dan genetika berupa DNA atau MRNA. Tak hanya pendekatan medis, pengembangannya juga melibatkan unsur lain yang kompleks. Pemerintah memastikan prosedur dan cara kerja sesuai dengan standar yang tertuang dalam Peraturan Kepala Badan POM RI Tahun 20212 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik.

Kementerian Riset Teknologi / Badan Riset  Inovasi Naisonal (Kemristek BRIN) yang menjadi pengawas seluruh proses. KONTAN mencatat, target penyerahan bibit Vaksin Merah Putih kepada PT Bio Farma pada akhir Maret 2021.

Sebelum masuk ke tahapan uji klinis tahap I, II dan III, Bio Farma harus melakukan proses optimasi dan purifikasi untuk membersihkan bibit vaksin menerima bibit vaksin tersebut. "Setelah nantinya mendapatkan izin darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM kemudian akan diproduksi massal dan  dilakukan untuk vaksinasi," jelas Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro dalam acara Peringatan Satu Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Selasa (2/3).

Seluruh proses riset menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Dengan begitu, harga jual Vaksin Merah Putih nanti hanya mencakup biaya produksi Bio Farma. Pemerintah berharap harganya sekitar US$ 5.

Baca Juga: Vaksin mandiri atau vaksinasi prioritas pemerintah, ini kata bos Maipark

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio memperkirakan uji klinis bisa rampung pada kuartal III atau kuartal IV. Sementara target maksimal perolehan EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada pertengahan tahun 2022.

Setelah memenuhi unsur legalitas, barulah Vaksin Merah Putih bisa masuk tahap produksi massal. Pada tahapan ini nanti terbuka kesempatan bagi perusahaan swasta untuk turut memperluas pemasarannya.

Biarpun telah divaksin,  masyarakat harus tetap menerapkan perilaku 5M. Kelimanya mencakup memakai masker #pakaimasker, mencuci tangan #cucitangan #cucitanganpakaisabun, menjaga jarak  #jagajarak, menghindari kerumunan #jagajarakhindarikerumunan dan membatasi mobilitas.

Mengintip situs Covid19.go.id, hingga Kamis (4/3) ada tambahan 7.264 kasus baru yang terinfeksi Virus Corona di Indonesia. Total kasus positif Covid-19 menjadi 1.361.098.

Jumlah kesembuhan bertambah 6.440 orang sehingga menjadi sebanyak 1.176.356 orang. Kalau jumlah orang yang meninggal akibat Virus Corona di Indonesia bertambah 176 orang sehingga menjadi sebanyak 36.897 orang.

Sementara total kasus positif Covid-19 di seluruh dunia mencapai 116 juta. Lalu, jumlah kesembuhan 65,4 juta dan kematian 2,57 juta.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Simak, ini hal yang wajib diterapkan sebelum maupun sesudah vaksinasi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina