JAKARTA. Pemerintah akan meningkatkan stok beras secara bertahap hingga mencapai 2 juta ton pada tahun depan. Sedangkan tahun ini, pemerintah berniat mencapai target stok beras sebesar 1,5 juta ton. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa menyatakan, dunia tengah menghadapi masalah pangan serius. Makanya, seluruh dunia menaikkan stok pangannya. Ia mencontohkan China yang telah memborong 45 juta ton kedelai. Oleh karena itu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan stok beras secara bertahap wajar saja. Apalagi dengan perubahan cuaca yang serba tak pasti. "Karena kami ingin aman," tandasnya, kemarin (9/2).
Nah, untuk mencapai target tahun ini, Pemerintah meminta Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) agar lebih proaktif di lapangan. Bulog harus membeli beras hasil panen dari petani minimal 3,5 juta ton di 2011. Terkait pengadaan itu, pemerintah telah memberikan fleksibilitas kepada Bulog lewat Peraturan Presiden. Perpres itu berisi, Bulog bisa membeli beras dari petani dengan tingkatan kualitas apapun. "Tapi, yang paling penting, kita harus mengamankan produksi beras kita yang tahun ini ditargetkan naik 5%," kata Hatta. Pemerintah juga telah menyiapkan dana darurat pangan senilai Rp 3 triliun. Di dalamnya termasuk Rp 2 triliun untuk jaminan gagal panen petani akibat pengaruh iklim. Tujuannya agar petani bisa langsung bercocok tanam lagi, setelah gagal panen. Pemerintah akan memberikan ganti rugi gagal panen berupa uang tunai (cash), bibit, dan pupuk. Nantinya setiap pemerintah daerah atau tim khusus akan melakukan verifikasi terhadap petani yang menderita kerugian. "Ada batasannya berapa jumlah pupuk, benih, dan uang tunainya," katanya. Adapun uang tunai itu adalah untuk mengganti bantuan biaya tenaga kerja. Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakan, Instruksi Presiden (Inpres) sebagai acuan untuk menjalankan program ini sudah selesai. "Tinggal menunggu tanda tangan Presiden," imbuhnya. Impor beras Selain menyerap panen petani, pemerintah juga melakukan impor untuk mengamankan stok beras nasional dengan kuota 1,5 juta ton. Cuma kebijakan impor beras tersebut hanya berlaku sampai Maret tahun ini.