JAKARTA. Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan laba Bank Mandiri di tahun ini bisa mencapai Rp 6,9 triliun. Target ini lebih tinggi ketimbang realisasi laba Mandiri di 2009 yang senilai Rp 6 triliun.
Menteri Negara BUMN, Mustafa Abubakar, mengaku optimistis target tersebut bakal tercapai seiring perbaikan kinerja industri perbankan. "Kondisi industri perbankan saat ini sudah menunjukkan pemulihan mencapai 80%," katanya, akhir pekan lalu. Menurutnya, Mandiri bisa merealisasikan target laba itu karena ada opsi penambahan modal yang akan dilakukan bank beraset terbesar itu. Salah satunya, penambahan modal melalui rights issue. Jika modal bertambah, Mandiri bisa melakukan ekspansi usaha. "Dengan ekspansi yang maksimal, Mandiri bisa meraup laba lebih besar," kata Mustafa. Alhasil, perolehan laba yang besar itu membuat jatah dividen bagi pemerintah bisa lebih tinggi. Mustafa mengatakan, tahun ini pemerintah mematok target setoran dividen bank BUMN mencapai 30% total setoran dividen BUMN.
Sayang, pengelola Mandiri sendiri masih enggan bicara tentang target pemerintah tersebut. Bambang Setiawan, Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care Bank Mandiri, bilang, manajemen Mandiri belum bisa memastikan target laba di tahun ini. Tapi, sebagai perusahaan milik negara, Mandiri siap memenuhi target pemerintah. "Target pencapaian laba itu adalah ekspektasi pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas. Ini merupakan tantangan bagi kami untuk mewujudkannya," jelasnya. Bambang menambahkan, tahun ini Mandiri tidak hanya membidik pertumbuhan laba. Bank tersebut juga akan berupaya menggenjot pertumbuhan kredit di 2010. "Insya Allah, targetnya bisa tumbuh maksimal 20%," ujarnya. Adapun mengenai setoran dividen bagi pemerintah, Mandiri mengaku selalu berusaha memenuhi target itu. "Berapa pun jumlahnya, kami akan penuhi target dividen di tahun ini," katanya. Untuk tahun lalu, Mandiri membagi dividen 20% dari laba bersih 2009. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Johana K.