JAKARTA. Pemesanan Obligasi Negara Ritel Indonesia seri ORI 006 kian menggunung. Hingga Rabu (5/8) kemarin, Departemen Keuangan sudah membukukan penjualan ORI006 sebesar Rp 6,31 Triliun. Ini berarti penjualan ORI sudah melebihi target indikatif Pemerintah, yakni Rp 6 triliun. Direktur Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Bhimantara Widyajala menjelaskan, untuk memenuhi minat masyarakat, Pemerintah menaikkan target indikatif penjualan ORI 006. "Target indikatif ORI006 menjadi Rp 8,4 triliun, kata Bhimantara, Rabu (5/8). Hingga kemarin, masih ada agen penjual yang mengajukan tambahan kuota. "Kami akan menyampaikan final update minggu depan saat penjatahan final ditetapkan Menteri Keuangan," katanya. Bhimantara menambahkan, pemesanan ORI006 sepanjang hari Rabu saja sudah mencapai Rp 836,78 miliar. Nilai penjualan ORI006 pada Rabu memang lebih kecil daripada nilai di Selasa (4/8) yang mendekati Rp 1 triliun, tepatnya Rp 967,2 miliar. Departemen Keuangan optimistis target indikatif penjualan sebesar Rp 8,4 miliar itu tercapai. Sebab masa penjualan ORI006 masih berlangsung hingga Jumat pekan ini (7/8). Bhimantara bilang, pada Rabu (5/8) ada beberapa agen yang mengajukan permintaan peningkatan target. "Kami telah menyetujui permintaan mereka," imbuhnya. Menurut catatan KONTAN, agen penjual yang mengajukan penambahan target, antara lain PT Bank International Indonesia (BII) Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk. BII menambah sekitar Rp 80 miliar, dan Bank Mandiri menambah Rp 300 miliar. "Sampai hari Rabu (5/8) permintaan ORI 006 di BII mencapai Rp 240 miliar," ujar Sutyas Murti, Kepala Divisi Treasury BII lewat pesan singkatnya. Angka ini jauh melebihi target awal BII, yaitu sebesar Rp 150 miliar. BCA juga sempat meminta tambahan karena pemesanan mencapai Rp 650 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah Menambah Target ORI 006 Menjadi Rp 8,4 Triliun
JAKARTA. Pemesanan Obligasi Negara Ritel Indonesia seri ORI 006 kian menggunung. Hingga Rabu (5/8) kemarin, Departemen Keuangan sudah membukukan penjualan ORI006 sebesar Rp 6,31 Triliun. Ini berarti penjualan ORI sudah melebihi target indikatif Pemerintah, yakni Rp 6 triliun. Direktur Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Bhimantara Widyajala menjelaskan, untuk memenuhi minat masyarakat, Pemerintah menaikkan target indikatif penjualan ORI 006. "Target indikatif ORI006 menjadi Rp 8,4 triliun, kata Bhimantara, Rabu (5/8). Hingga kemarin, masih ada agen penjual yang mengajukan tambahan kuota. "Kami akan menyampaikan final update minggu depan saat penjatahan final ditetapkan Menteri Keuangan," katanya. Bhimantara menambahkan, pemesanan ORI006 sepanjang hari Rabu saja sudah mencapai Rp 836,78 miliar. Nilai penjualan ORI006 pada Rabu memang lebih kecil daripada nilai di Selasa (4/8) yang mendekati Rp 1 triliun, tepatnya Rp 967,2 miliar. Departemen Keuangan optimistis target indikatif penjualan sebesar Rp 8,4 miliar itu tercapai. Sebab masa penjualan ORI006 masih berlangsung hingga Jumat pekan ini (7/8). Bhimantara bilang, pada Rabu (5/8) ada beberapa agen yang mengajukan permintaan peningkatan target. "Kami telah menyetujui permintaan mereka," imbuhnya. Menurut catatan KONTAN, agen penjual yang mengajukan penambahan target, antara lain PT Bank International Indonesia (BII) Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk. BII menambah sekitar Rp 80 miliar, dan Bank Mandiri menambah Rp 300 miliar. "Sampai hari Rabu (5/8) permintaan ORI 006 di BII mencapai Rp 240 miliar," ujar Sutyas Murti, Kepala Divisi Treasury BII lewat pesan singkatnya. Angka ini jauh melebihi target awal BII, yaitu sebesar Rp 150 miliar. BCA juga sempat meminta tambahan karena pemesanan mencapai Rp 650 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News