JAKARTA. Pemerintah mencari alternatif investor baru untuk pengembangamn pariwisata di Lombok, sepertinya investor asal Dubai, yaitu Emaar, kemungkinan gagal untuk menanamkan uangnya lagi.Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wiryawan mengatakan dalam 1,5 bulan terakhir pihaknya sudah ke Lombok untuk mengetahui kelanjutan investasi ini. “Kita menegaskan situasi yang ada, kita siap mencari investor alternatif,” kata Gita di Jakarta, kemarin malam. Ia menegaskan, calon investor untuk mengantikan Emaar sudah ada namun pemerintah Indonesia akan tetap membuka kesempatan untuk investor lain. Pemerintah bahkan sudah melakukan dialog dengan beberapa calon investor. Kemungkinan batalnya Emaar menjadi investor untuk pembangunan pariwisata di Lombok dikarenakan krisis keuangan Dubai World dalam melakukan restrukturisasi utang. “Imbasnya pasti kena Emaar yang berkedudukan di Dubai. Apalagi Emaar juga sedang melakukan proyek-proyek besar di Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA),” katanya. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri sudah melakukan banyak usaha untuk mendukung investasi pariwisata di daerah tersebut. Antara lain dengan pembangunan bandara dan jalan by pass. ”Tapi, tidak ada timbal balik dari investor secara proporsional. Agar fair, perlu diambil sikap tegas. Kami akan cari alternatif lain baik dari Timur Tengah maupun di luar Timteng,” katanya.Seperti diketahui, Emaar Properties, perusahaan properti asal Dubai dikabarkan akan menanamkan investasi untuk membangun resor di Lombok, Nusa Tenggara Barat sebesar US$ 600 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah Mencari Investor Alternatif untuk Pariwisata Lombok
JAKARTA. Pemerintah mencari alternatif investor baru untuk pengembangamn pariwisata di Lombok, sepertinya investor asal Dubai, yaitu Emaar, kemungkinan gagal untuk menanamkan uangnya lagi.Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wiryawan mengatakan dalam 1,5 bulan terakhir pihaknya sudah ke Lombok untuk mengetahui kelanjutan investasi ini. “Kita menegaskan situasi yang ada, kita siap mencari investor alternatif,” kata Gita di Jakarta, kemarin malam. Ia menegaskan, calon investor untuk mengantikan Emaar sudah ada namun pemerintah Indonesia akan tetap membuka kesempatan untuk investor lain. Pemerintah bahkan sudah melakukan dialog dengan beberapa calon investor. Kemungkinan batalnya Emaar menjadi investor untuk pembangunan pariwisata di Lombok dikarenakan krisis keuangan Dubai World dalam melakukan restrukturisasi utang. “Imbasnya pasti kena Emaar yang berkedudukan di Dubai. Apalagi Emaar juga sedang melakukan proyek-proyek besar di Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA),” katanya. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri sudah melakukan banyak usaha untuk mendukung investasi pariwisata di daerah tersebut. Antara lain dengan pembangunan bandara dan jalan by pass. ”Tapi, tidak ada timbal balik dari investor secara proporsional. Agar fair, perlu diambil sikap tegas. Kami akan cari alternatif lain baik dari Timur Tengah maupun di luar Timteng,” katanya.Seperti diketahui, Emaar Properties, perusahaan properti asal Dubai dikabarkan akan menanamkan investasi untuk membangun resor di Lombok, Nusa Tenggara Barat sebesar US$ 600 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News