Pemerintah mendorong peningkatan kapasitas usaha pariwisata dan ekonomi kreatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) melakukan penguatan sinergi dengan Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan mengenai pinjaman Ultra Mikro (UMi) bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif Desa Penyangga Zona Otorita Borobudur di Glamping Deloano, Kabupaten Purworejo pada Minggu (14/11).

“Melalui program pinjaman UMi sektor Parekraf yang diinisiasi oleh Kementerian Keuangan dan dikelola oleh BLU-PIP, artinya pemerintah turut hadir memberikan solusi pembiayaan guna mendorong peningkatan kapasitas usaha Parekraf sehingga pelaku usaha Parekraf bisa lebih sejahtera,” terang Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut, Minggu (14/11).

Wamenkeu menambahkan bahwa pemerintah telah memberikan fasilitas dan kemudahan-kemudahan pembiayaan bagi pelaku UMKM sektor Parekraf khususnya di masa pandemi ini. Ketika para pelaku UMKM sudah mulai berkembang usahanya dan ingin memperluas pemasaran produknya, maka harus melakukan inovasi dengan didukung kesiapan pembiayaan yang stabil agar bisa menjalin kerja sama bisnis dengan perusahaan skala menengah atau besar.

Baca Juga: Ada UU HPP, tax ratio Indonesia diyakini bisa mencapai 10,12% pada tahun 2025

Kegiatan ini merupakan upaya BLU-PIP dalam memperluas penyaluran pinjaman UMi di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur dengan memfokuskan di 3 (tiga) Kabupaten yang bersinggungan langsung dengan Zona Otorita BPOB (Borobudur Highland) meliputi Kabupaten Magelang, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Purworejo. Tujuan dari kegiatan ini untuk mendukung pengembangan UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf), khususnya pelaku kreatif Desa Penyangga Borobudur Highland.

BLU-PIP dan BPOB berkomitmen untuk mengembangkan produk pariwisata dan ekonomi kreatif guna meningkatkan value chain pada ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif yang sedang berkembang saat ini. Selain itu, sinergi program ini juga diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman antara BLU-PIP dengan BPOB.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BLU-PIP Ririn Kadariyah menyampaikan bahwa adanya sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan para pelaku usaha Parekraf akan memperoleh informasi mengenai alternatif sumber pembiayaan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha. Dengan demikian, program sosialisasi dan pelatihan ini mampu menjawab kebutuhan pembiayaan usaha. 

Selanjutnya: Persaingan raksasa teknologi di bisnis keuangan digital bakal makin sengit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .