JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan optimistis bisa menjual sukuk global hingga Rp 9,6 triliun. Itu yang menjadi alasan pemerintah meniadakan lelang surat berharga syariah negara (SBSN), alias sukuk negara. Pemerintah makin enggan menggelar lelang karena target pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hampir terpenuhi. Jadwal lelang SBSN pada Selasa (20/11) pun, batal. Direktur Pembiayaan Syariah DJPU, Dahlan Siamat, mengatakan, dari total target penerbitan lelang sukuk sebesar Rp 57 triliun, realisasi penerbitan lelang sukuk hingga saat ini mencapai Rp 47,4 triliun. Perinciannya, dari penerbitan sukuk ritel sebesar Rp 13,6 triliun, sukuk dana haji Indonesia (SDHI) sebesar Rp 15,3 triliun. Lalu, dana Rp 18,5 triliun berasal dari lelang sukuk negara.
Pemerintah mengandalkan sukuk global
JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan optimistis bisa menjual sukuk global hingga Rp 9,6 triliun. Itu yang menjadi alasan pemerintah meniadakan lelang surat berharga syariah negara (SBSN), alias sukuk negara. Pemerintah makin enggan menggelar lelang karena target pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hampir terpenuhi. Jadwal lelang SBSN pada Selasa (20/11) pun, batal. Direktur Pembiayaan Syariah DJPU, Dahlan Siamat, mengatakan, dari total target penerbitan lelang sukuk sebesar Rp 57 triliun, realisasi penerbitan lelang sukuk hingga saat ini mencapai Rp 47,4 triliun. Perinciannya, dari penerbitan sukuk ritel sebesar Rp 13,6 triliun, sukuk dana haji Indonesia (SDHI) sebesar Rp 15,3 triliun. Lalu, dana Rp 18,5 triliun berasal dari lelang sukuk negara.