KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan mengurangi penerbitan surat berharga negara (SBN) tahun ini karena defisit anggaran diperkirakan mengecil. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan pemerintah akan mengerem penerbitan SBN tahun ini karena defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 diperkirakan turun menjadi 3,92% terhadap produk domestik bruto (PDB). "Jadi ya pasti kami akan mengurangi penerbitan SBN," ujar Luky saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id, Jumat (30/9).
Sayangnya, Luky tidak menjelaskan outlook penerbitan SBN di tahun ini. Namun, ia optimis penerbitan SBN bisa ditekan. Untuk diketahui, penerbitan SBN neto turun 60,7% pada Semester I-2022. Sehingga pemerintah hanya menerbitkan surat utang sebesar Rp 182,4 triliun. Baca Juga: Naik Lagi, Utang Pemerintah Per Agustus 2022 Capai Rp 7.236,61 Triliun Angka ini turun drastis apabila dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 464 triliun. "Untuk outlook saya tidak bisa jawab karena masih bergerak. Tapi kami berharap mudah-mudahan kita optimis akan lebih turun lagi," katanya.