Pemerintah menggeber perundingan 18 perjanjian perdagangan bebas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menggeber perundingan 18 perjanjian perdagangan bebas. Di mana enam perundingan saat ini sedang berlangsung; Indonesia - Uni Eropa CEPA, Indonesia- Australia CEPA, Indinesia- EFTA CEPA (Swiss, Norwegia, Islandia, Liechtenstein), Indonesia- Iran FTA, Indonesia- Turki dan kerja sama dagang Asean dengan enam negara mitra dagang.

Sementara itu, 12 lainnya, seperti; Indonesia-Bangladesh PTA, Indonesia-Sri Lanka PTA, Indonesia-Kenya PTA dan Indonesia-Maroko PTA masih akan dilakukan.

Ni Made Ayu Marthini, Direktur Perundingan Bilateral, Kementerian Perdagangan mengatakan, untuk enam perjanjian perdagangan yang saat ini sedang dilakukan, saat ini perundingan terus berlangsung.

"Untuk Indonesia- Australia CEPA hampir selesai, semoga Maret bisa selesai," katanya di Jakarta, Kamis (31/1).

Sementara itu, untuk perundingan Indonesia-EU CEPA sampai akhir tahun kemarin sudah memasuki putaran ke-3. Pemerintah menargetkan, perundingan kerja sama perdagangan bebas tersebut bisa tuntas tahun ini.

Made mengatakan, percepatan penyelesaian perundingan dagang dikejar untuk memperbaiki kinerja perdagangan. Maklum saja, kinerja perdagangan walau terus membaik, belum sebaik Malaysia, Thailand, Vietnam.

Asal tahu saja, kinerja perdagangan ketiga negara tersebut saat ini memang lebih besar dari Indonesia. Ekspor Thailand sepanjang 2016 nilainya US$ 231 miliar dan Vietnam sebesar US$ 160 miliar. Sementara itu nilai ekspor Indonesia hanya US$ 145 miliar.

Shinta Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, mengatakan, kekalahan ekspor tersebut salah satunya dipicu oleh minimnya kerja sama dagang yang dimiliki Indonesia dengan negara lain. "Selama ini memang belum banyak dan belum jadi perhatian pemerintah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto