JAKARTA. Pemerintah menolak permintaan sejumlah kepala daerah yang meminta tambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah mereka. Pemerintah menganggap jatah BBM bersubsidi di wilayah itu masih memadai dan sudah berdasarkan perhitungan atas kebutuhan daerah tersebut. Malah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meminta pemerintah daerah meminimalkan penyelundupan pasokan BBM bersubsidi ke perusahaan tambang dan perkebunan. "Kalau pertambangan dan perkebunan ini saja dikontrol jangan memakai BBM subsidi, ada kemungkinan kuota di daerah cukup," kata Jero, kemarin (10/5). Menurut Jero, tahun ini pemerintah hanya memiliki kuota BBM subsidi sebanyak 40 juta kiloliter untuk seluruh daerah di Indonesia. Tapi, jatah tersebut memang masih kurang untuk menutup kebutuhan di masyarakat. "40 juta kiloliter ini saja sudah kurang, kalau semua minta nambah, tidak mungkin lagi," katanya.
Pemerintah menolak tambah BBM subsidi
JAKARTA. Pemerintah menolak permintaan sejumlah kepala daerah yang meminta tambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah mereka. Pemerintah menganggap jatah BBM bersubsidi di wilayah itu masih memadai dan sudah berdasarkan perhitungan atas kebutuhan daerah tersebut. Malah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meminta pemerintah daerah meminimalkan penyelundupan pasokan BBM bersubsidi ke perusahaan tambang dan perkebunan. "Kalau pertambangan dan perkebunan ini saja dikontrol jangan memakai BBM subsidi, ada kemungkinan kuota di daerah cukup," kata Jero, kemarin (10/5). Menurut Jero, tahun ini pemerintah hanya memiliki kuota BBM subsidi sebanyak 40 juta kiloliter untuk seluruh daerah di Indonesia. Tapi, jatah tersebut memang masih kurang untuk menutup kebutuhan di masyarakat. "40 juta kiloliter ini saja sudah kurang, kalau semua minta nambah, tidak mungkin lagi," katanya.