Pemerintah menyerap dana di bawah target pada lelang sukuk Selasa (20/4)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada hari ini, Selasa (20/4). Pada lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk naik jika dibandingkan dengan lelang SBSN terakhir.

Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk pada lelang kali ini hanya Rp 17,91 triliun. Jumlah ini naik dibandingkan lelang SBSN yang digelar sebelumnya, yakni Selasa (6/4) yang mencapai Rp 14,56 triliun, sekaligus jadi yang terendah sepanjang tahun ini.

Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 7,37 triliun pada lelang kali ini. Jumlah ini di bawah target indikatif yang ditetapkan pemerintah. Adapun, target indikatif dari lelang kali ini sebesar Rp 10 triliun. Dus, pemerintah akan menggelar lelang tambahan atau greenshoe option pada Rabu (21/4). 


Dalam lelang SBSN kali ini, seri PBS027 yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2023 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 5,83 triliun.

Seri tersebut sekaligus jadi yang paling banyak dimenangkan dalam lelang kali ini. Di mana, nominal yang diserap pemerintah mencapai 3,75 triliun, dengan yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 4,82%.

Baca Juga: Moratelindo akan menerbitkan sukuk ijarah Rp 500 miliar

Berikut besaran rincian serapan masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbangnya:

1. Seri SPN-S 07102021 yang jatuh tempo pada 7 Oktober 2021. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,05 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2,05 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3,2%.

2. Seri PBS027 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 5,83 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 3,75 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 4,82%.

3. Seri PBS017 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,77 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 400 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,74%.

4. Seri PBS029 yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,08 triliun. Pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap seri ini. 

5. Seri PBS004 yang jatuh tempo pada 15 Feabruari 2037. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,48 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 15 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,67%.

6. Seri PBS028 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,70 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,15 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,24%.

Baca Juga: Risiko mereda, spread obligasi korporasi dengan SBN mulai turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati