Pemerintah menyerap dana Rp 15 triliun pada lelang SUN hari ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berhasil menyerap dana senilai Rp 15 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 41,62 triliun pada lelang Surat Utang Negara (SUN) di perdagangan Rabu (21/11). Lelang hari ini masih terbilang sukses kendati nilai penawaran yang masuk lebih rendah dari lelang sebelumnya.

Seperti yang diketahui, lelang SUN pada tanggal 6 November lalu mencatatkan nilai penawaran masuk sebesar Rp 59,48 triliun.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, penurunan nilai penawaran masuk pada lelang hari ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal yakni koreksi yang terjadi di pasar saham Amerika Serikat kemarin malam. Hal itu mempengaruhi antusiasme investor dalam mengikuti lelang di pasar primer, khususnya investor asing.

“Kejadiannya memang baru terjadi semalam. Mungkin kalau lelang SUN digelar siang kemarin, penawaran yang masuk masih bisa lebih tinggi,” katanya, hari ini.

Walau demikian, ia menilai lelang yang berlangsung hari ini tetap sukses. Pasalnya, biar bagaimanapun nilai penawaran yang masuk tetap tergolong tinggi. Ditambah lagi, investor tak lagi hanya tertuju pada seri-seri tenor pendek seperti instrumen Surat Perbendaharaan Negara (SPN).

Jika ditelusuri, nilai penawaran masuk tertinggi pada lelang hari ini didapati oleh seri FR0077 yang bertenor 5 tahun. Seri ini memperoleh penawaran masuk sebesar Rp 12,23 triliun.

Di samping itu, investor juga berani memburu seri-seri bertenor panjang, seperti FR0075. Seri yang jatuh tempo pada 15 Mei 2038 tersebut memperoleh penawaran masuk sebesar Rp 4,86 triliun.

Lebih lanjut, Mikail yakin lelang SUN berikutnya yang berlangsung pada bulan Desember akan kembali ramai. Hal ini mengingat jumlah lelang SUN yang belum digelar sudah tidak banyak lagi. Pemerintah pun bisa saja meniadakan lelang SUN pada akhir tahun nanti.

Padahal, investor masih membutuhkan pasokan obligasi guna memenuhi portofolionya. Alhasil, para investor akan berusaha memaksimalkan kesempatan memasuki lelang di akhir tahun ketimbang menunda di tahun depan. “Besar kemungkinan penawaran pada lelang berikutnya akan tinggi pada lelang di bulan depan,” kata Mikail.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati