KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan terdapat 148 perusahaan daerah air minum (PDAM) memiliki kinerja kurang sehat dan sakit. Hal ini didapat setelah dilakukan penilaian kinerja pada tahun 2020. Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Yudha Mediawan mengatakan, pengembangan PDAM memiliki prospek yang baik. PDAM berpotensi menjadi perusahaan daerah yang bonafit jika dikelola dengan baik. Dia mengimbau agar pengelolaan PDAM tidak dikaitkan dengan adanya politisasi atau sangkut paut politik yang bisa berdampak kurang baik terhadap PDAM tersebut. Dia menambahkan, alokasi anggaran untuk membantu PDAM kurang sehat dan sakit tahun ini hampir Rp 4 triliun. "Itu ada kriterianya, jadi total untuk PD air minum (kurang sehat dan sakit) Rp 3,8 triliun. Itu untuk air minum, tapi lokusnya kan tersebar tergantung fiskal, jadi DAK DAU itu kan tergantung fiskal. Kalau fiskalnya rendah, dia dapat besar dan juga dari kapasitas yang ada di situ," kata Yudha, Kamis (28/1).
Pemerintah menyiapkan dana Rp 3,8 triliun bantu PDAM berkinerja kurang sehat & sakit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan terdapat 148 perusahaan daerah air minum (PDAM) memiliki kinerja kurang sehat dan sakit. Hal ini didapat setelah dilakukan penilaian kinerja pada tahun 2020. Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Yudha Mediawan mengatakan, pengembangan PDAM memiliki prospek yang baik. PDAM berpotensi menjadi perusahaan daerah yang bonafit jika dikelola dengan baik. Dia mengimbau agar pengelolaan PDAM tidak dikaitkan dengan adanya politisasi atau sangkut paut politik yang bisa berdampak kurang baik terhadap PDAM tersebut. Dia menambahkan, alokasi anggaran untuk membantu PDAM kurang sehat dan sakit tahun ini hampir Rp 4 triliun. "Itu ada kriterianya, jadi total untuk PD air minum (kurang sehat dan sakit) Rp 3,8 triliun. Itu untuk air minum, tapi lokusnya kan tersebar tergantung fiskal, jadi DAK DAU itu kan tergantung fiskal. Kalau fiskalnya rendah, dia dapat besar dan juga dari kapasitas yang ada di situ," kata Yudha, Kamis (28/1).