KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal ketiga 2021, pemerintah telah mengadakan tujuh kali lelang Surat Utang Negara (SUN) serta dua kali
private placement. Sementara untuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), pemerintah telah menggelar enam kali lelang SBSN serta sekali
private placement. Dari seluruh lelang tersebut, terhitung pemerintah telah berhasil mengantongi dana Rp 247,75 triliun. Dengan rincian, dari SUN sebesar Rp 186 triliun dan dari SBSN sebesar Rp 61,75 triliun. Sementara dari
private placement, pemerintah mengantongi Rp 10,5 triliun dari SUN dan Rp 2 triliun dari SBSN atau sukuk negara.
Baca Juga: ORI 020 sudah bisa dibeli, berapa kuponnya? Apakah layak untuk investasi Pemerintah pada juga melaksanakan lelang Pembelian Kembali Surat Utang Negara Dengan Cara Penukaran (Debt Switch) pada 23 September 2021. Adapun jumlah penawaran masuk Rp 11,24 triliun dengan jumlah dana yang diserap Rp 7,07 triliun. Selain melalui SUN dan SBSN, pemerintah juga mencari dana tambahan melalui penerbitan Global Bond senilai US$ 1,65 miliar dan € 500 juta pada 28 Juli 2021. Pemerintah juga menerbitkan SUN Sustainable Development Goals (SDG) sebesar € 500 juta pada 23 September 2021.
Baca Juga: Return obligasi korporasi tahun ini sudah dua kali lipat obligasi negara Berikut rincian hasil lelang SUN sepanjang kuartal ketiga 2021: Dari tujuh kali lelang SUN, jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 619,40 triliun dan pemerintah tercatat menyerap total dana sebesar Rp 186 triliun. Dari ketujuh lelang tersebut, lelang SUN pada 31 Agustus 2021 merupakan lelang dengan jumlah penawaran tertinggi, yakni Rp 116,11 triliun. Sekaligus menjadi yang paling tinggi sepanjang tahun ini. Sedangkan lelang SUN 28 September 2021 merupakan yang terendah, dengan jumlah penawaran hanya Rp 58,83 triliun.
Baca Juga: Dolar AS terkoreksi, rupiah ditutup menguat 0,29% ke Rp 14.267 per dolar AS Berikut rincian hasil lelang SBSN sepanjang kuartal III-2021: Pemerintah tercatat mengadakan enam kali lelang SBSN dengan jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 313,92 triliun. Dari jumlah penawaran tersebut, pemerintah memutuskan menyerap sebanyak Rp 61,75 triliun.
Dari keenam lelang tersebut, lelang SBSN pada 27 Juli 2021 merupakan lelang sukuk dengan jumlah penawaran tertinggi, yakni Rp 56,69 triliun. Sekaligus menjadi yang paling tinggi sepanjang tahun ini. Sedangkan lelang SBSN 21 September 2021 merupakan yang terendah, dengan jumlah penawaran hanya Rp 45,38 triliun.
Baca Juga: Data PMI AS berpotensi terkoreksi, rupiah berpeluang menguat pada Selasa (5/10) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati