Pemerintah minta masyarakat ikut kembangkan Danau Toba



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program kerja sama “Western Indonesia Economic and Business Hub for Asean” khususnya di Sumatera Utara telah berjalan. Program tersebut merupakan kebijakan yang mengedepankan pendekatan pembangunan daerah yang terintegrasi difokuskan pada pembangunan di luar Pulau Jawa.

Pemerintah meminta komunitas masyarakat dan gereja ikut terlibat secara aktif dalam pengembangan potensi wisata serta pertanian di sekitar kawasan Danau Toba. Hal ini ditegaskan oleh Menko Maritim Luhut B. Panjaitan.

“Implementasi bapak dan ibu sekalian itu yang dibutuhkan, jadi nanti menurut saya saat berkhutbah di gereja, ini pesan dari pusat, harus ada khotbah mengenai kebersihan, ketauladanan, teamwork, kebersamaan, keramahtamahan yang dikaitkan dengan ayat-ayat Alkitab yang sangat banyak sekali di sana,” ujarnya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Minggu (4/2).


Menurut Menko Luhut, HKBP atau gereja dapat memainkan peran lebih penting untuk membawa spirit kebersamaan, memberikan ketauladanan serta mendidik masyarakat Batak agar tidak tersingkir di tengah pengembangan Danau Toba. Terutama karena pengembangan wilayah terpadu dan pembangunan infrastruktur di Sumatera yang membuka peluang investasi yang makin meluas.

“Kita tidak hanya bicara Toba saja, ini menyangkut semua sampai nanti ke Dumai, Kuala Tanjung, kuala Kualanamu dan segala macam. Dan ini hebat, dampaknya sampai kepada orang Batak, kalau orang Batak tidak menyiapkan dirinya maka mereka akan bisa menjadi terpinggirkan,” tandasnya.

Lebih jauh, Menko Luhut mengisahkan tentang perkembangan ekonomi dunia yang dia ketahui ketika menghadiri World Economic Forum di Davos, Swiss minggu lalu. “Nah disitu disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia itu sangat bagus sekali selama satu dekade belakangan ini,” kata Luhut.

Pada kesempatan itu, Luhut sempat menyinggung pinjaman USD 300 juta yang diberikan oleh World Bank pada akhir tahun 2017. “Sekarang proses pencairannya, Bu Ani (Menkeu) cerita sama saya bahwa mungkin dalam satu-dua bulan ini. Itu nanti sekitar USD 100 Juta atau Rp 1.3 triliun akan masuk di Sibisa Area,” tuturnya.

Lebih lanjut, Menko Luhut meminta kepada Bupati Tapanuli Utara agar menata Bandara Silangit karena kawasan itu akan menjadi pusat wisata dari Asia Selatan ke Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto