Pemerintah minta pemda tidak tutup tambang Newmont



JAKARTA. Pemerintah pusat angkat bicara soal ancaman Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa Barat menutup tambang PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Pemerintah menilai rencana itu akan menghambat investasi.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah meminta pemda tidak melaksanakan niatnya itu. "Kalau itu dilakukan akan buruk sekali terhadap pandangan investor kepada Indonesia," ujar Agus usai sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, Kamis (24/3).

Cuma, Agus enggan menjelaskan tentang rencana pemerintah mengambil sisa 7% divestasi saham NNT. Menurut mantan direktur utama Bank Mandiri itu pembahasan pengambilan saham NNT itu masih dalam proses.


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Saleh menambahkan, Pemda tidak boleh menutup kegiatan pertambangan NNT. "Saya sudah katakan pemda itu bukan satu kawasan merdeka sendiri tapi ada di satu kesatuan bingkai NKRI," kata Darwin.

Menurutnya, masalah keinginan pemda untuk terlibat memiliki saham NNT bisa diselesaikan menurut aturan hukum yang berlaku, bukan dengan menutup tambang NNT. Darwin bilang, Menteri Perekonomian akan menangani masalah ini lantaran persoalan ini bersifat lintas sektor.

Sebelumnya, Bupati Sumbawa Barat mengancam menutup operasional tambang Newmont di daerah itu, jika Menteri Keuangan tak memberi hak pembelian 7% saham divestasi Newmont pada pemerintah daerah. Sebanyak 7% saham yang ingin dibeli Sumbawa Barat itu adalah saham terakhir yang wajib didivestasikan Newmont.

Sesuai dengan perjanjian yang ada dengan pihak pemerintah Indonesia, Newmont menjual 31% sahamnya secara bertahap. Adapun Newmont menjual 31% saham itu sejak 2006. Pada 2006 Newmont mendivestasikan 3% sahamnya. Kemudian di 2007 sampai 2010 didivestasikan masing-masing 7%.

Hingga kini pemerintah memastikan tetap membeli 7% sisa saham NNT. Rencananya, Pusat Investasi Pemerintah akan mengambil saham itu.

Saat ini Kabupaten Sumbawa Barat bersama provinsi Nusa Tenggara Barat membentuk perusahaan daerah PT Daerah Maju Bersaing (DMB). Selanjutnya, DMB menggandeng Multicapital, anak usaha Bumi Resources, salah satu perusahaan Group Bakrie sebagai pemodal. Mereka membentuk perusahaan patungan, PT Multi Daerah Bersaing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.