JAKARTA. Ledakan bom di Boston memicu kekhawatiran soal kondisi keamanan di luar negeri, terutama AS. Karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperingatkan warga negara Indonesia (WNI) yang bepergian keluar negeri agar meningkatkan kewaspadaan. "Jadi perhatian kita bersama, bapak Presiden menyerukan kepada seluruh warga Indonesia di mana pun berada, termasuk di Amerika Serikat supaya meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Juru Bicara Presien Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Selasa (16/4). Meski demikian, pemerintah tidak akan mengeluarkan peringatan bepergian (travel warning) ke AS, khususnya di Boston. SBY juga telah mendapatkan laporan dari Dino Patti Djalal, Duta Besar Indonesia (Dubes) Indonesia untuk AS, tidak ada WNI yang menjadi korban aksi teror tersebut, meski ada WNI yang ikut dalam lomba lari marathon di Boston. Pemerintah Indonesia sendiri telah menyampaikan rasa prihatin dan simpati kepada pemerintah AS atas peristiwa tersebut. Ledakan bom itu sendiri terjadi di di sebelah utara Jalan Boylstonm, Boston, pada Senin (15/4), sekitar pukul 14.50 waktu setempat, 3 jam setelah pemenang lomba dari 27.000 peserta maraton itu mencapai finis. Sebanyak 3 orang tewas, dan sedikitnya 144 orang terluka akibat bom tersebut. br />Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah minta WNI lebih waspada
JAKARTA. Ledakan bom di Boston memicu kekhawatiran soal kondisi keamanan di luar negeri, terutama AS. Karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperingatkan warga negara Indonesia (WNI) yang bepergian keluar negeri agar meningkatkan kewaspadaan. "Jadi perhatian kita bersama, bapak Presiden menyerukan kepada seluruh warga Indonesia di mana pun berada, termasuk di Amerika Serikat supaya meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Juru Bicara Presien Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Selasa (16/4). Meski demikian, pemerintah tidak akan mengeluarkan peringatan bepergian (travel warning) ke AS, khususnya di Boston. SBY juga telah mendapatkan laporan dari Dino Patti Djalal, Duta Besar Indonesia (Dubes) Indonesia untuk AS, tidak ada WNI yang menjadi korban aksi teror tersebut, meski ada WNI yang ikut dalam lomba lari marathon di Boston. Pemerintah Indonesia sendiri telah menyampaikan rasa prihatin dan simpati kepada pemerintah AS atas peristiwa tersebut. Ledakan bom itu sendiri terjadi di di sebelah utara Jalan Boylstonm, Boston, pada Senin (15/4), sekitar pukul 14.50 waktu setempat, 3 jam setelah pemenang lomba dari 27.000 peserta maraton itu mencapai finis. Sebanyak 3 orang tewas, dan sedikitnya 144 orang terluka akibat bom tersebut. br />Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News