Pemerintah mulai cari alternatif impor sapi bakalan selain Australia



JAKARTA. Pemerintah mulai mencari alternatif negara lain pasca Australia menghentikan sementara ekspor sapi bakalan ke Indonesia. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengungkapkan, saat ini pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian tengah melakukan koordinasi dan mendalami alternatif pasokan sapi bakalan impor dari negara di luar Australia. "Di bawah peraturan yang ada sekarang, Indonesia hanya bisa mengimpor sapi bakalan dari negara yang bebas dari penyakit hewan. Alternatifnya Amerika Serikat dan Meksiko," jelasnya saat konferensi pers Kamis (16/6). Mari juga menambahkan, tujuan dari penjajakan alternatif negara impor sapi bakalan ini agar ke depan Indonesia memiliki alternatif pilihan yang lebih banyak untuk mendapatkan pasokan sapi bakalan. "Ini merupakan pendekatan lebih bijak agar kita mempunyai sumber (impor sapi bakalan) yang terdiversifikasi," katanya. Seperti diketahui, selama ini Indonesia hanya mengimpor sapi bakalan dari Australia dan Selandia Baru. Cuma, impor sapi bakalan memang lebih besar yang berasal dari Australia. Bahkan, sekitar 60% pangsa pasar ekspor sapi bakalan Australia adalah Indonesia. Setiap tahun, Indonesia mengimpor sapi bakalan sekitar 500.000 ekor. Bahkan, tahun 2011 ini, Kementan telah mematok kuota impor sapi bakalan sebanyak 600.000 ekor. Negara asal sapi bakalan yang masuk ke Indonesia selama ini memang masih terbatas Australia dan Selandia Baru. Pasalnya, Indonesia masih menganut sistem country based, seperti yang diatur dalam UU No 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan. Dalam UU ini disebutkan, impor sapi bakalan hanya bisa dilakukan dari negara yang sudah bebas dari penyakit hewan, termasuk penyakit mulut dan kuku. Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar juga bilang penjajakan alternatif negara asal sapi bakalan ini juga bertujuan agar ketahanan pangan Indonesia tidak terlalu teegantung pada satu negara tertentu saja. Catatan saja, Australia menghentikan ekspor sapi bakalan ke Indonesia pada awal Juni lalu. Alasan penghentian ekspor sapi bakalan ini antara lain karena rumah potong hewan (RPH) di Indonesia ditengarai tidak memenuhi kaidah animal welfare (kesejahteraan hewan) dalam melakukan pemotongan hewan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: