Beberapa menteri yang hadir antara lain Menko Ekonomi Boediono, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro.Sarapan bareng ini tentu tidak "gratis". Pemerintah mengundang petinggi DPR untuk menggalang dukungan rencana menaikkan harga BBM. Ambil contoh, ungkap salah satu anggota DPRyang hadir, pada pertemuan itu Sri Mulyani menjelaskan beban APBN Perubahan 2008 jika harga BBM tak naik.Masih menurut sumber tersebut, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro kemudian menimpali bahwa lifting atau produksi minyak Indonesia tiap hari berkurang hingga 7% atau sekitar 60.000 barel per hari.
Parlemen agaknya menyadari kesulitan yang membelit pemerintah. Walhasil, DPR menyarankan agar pemerintah segera menaikkan harga BBM langsung 30%. Jadi, pemerintah tak perlu tanggung-tanggung, toh, dampaknya sama saja. DPR juga menyarankan pemerintah tak usah menerapkan pembatasan konsumsi bensin dengan smart card, berbarengan dengan kenaikan BBM. Selain urusan teknis kenaikan BBM, "Kami juga menanyakan program kompensasi kenaikan BBM selain bantuan langsung tunai (BLT) yang lebih mendidik," kata anggota DPR dari Fraksi Partai Damai Sejahtera Walman Siahaan, yang menghadiri pertemuan itu, Rabu (7/5). Agaknya, acara makan pagi bersama itu hanya tahap pembuka lobi-lobi pemerintah ke DPR. Pemerintah dan pimpinan DPR akan ketemu lagi untuk membahas kenaikan BBM plus berbagai dampaknya. Selain membicarakan soal kenaikan harga bensin, minyak tanah dan solar, pemerintah juga menjelaskan situasi terkini beleid anggaran negara 2008. Memang, sampai sekarang presiden belum meneken Rancangan Undang-Undang tentang APBNP 2008. Maklum, hampir semua asumsi dalam APBNP 2008 menjadi basi dengan kondisi terjadi. Tak perlu Perpu APBN