JAKARTA. Pemerintah segera melakukan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas setelah rencana kenaikan harga BBM subsidi ditunda. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, program konversi ini akan mulai dilakukan April 2012 ini.Pemerintah berencana membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan menyediakan alat konverternya di wilayah Jawa dan Bali. Selain menyiapkan infrastruktur untuk bahan bakar gas, pemerintah menyiapkan ketersediaan pasokan gas.Menurut Wacik, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,1 triliun untuk konversi gas ini. Dana ini akan masuk ke dalam pos belanja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.Direktur Jenderal Minyak dan Gas Evita Herawati Legowo menerangkan, anggaran itu untuk membangun 54 SPBG CNG di Jawa dan 108 SPBG LGV di Jawa dan Bali. Pemerintah juga sudah menyiapkan dana sebesar Rp 964 miliar untuk pengadaan 14.000 converter kit CNG dan 10.000 converter kit LGV, servis dan bengkel.Sebagaimana diketahui, untuk kebijakan diversifikasi BBG ke gas ini, pemerintah menyiapkan 2 jenis bahan bakar gas yaitu CNG dan LGV. CNG ditujukan untuk angkutan umum perkotaan di daerah yang tersedia sumber gas alam dan infrastruktur penyaluran, sedangkan LGV untuk daerah yang tidak tersedia sumber gas atau pipa gas bumi.CNG telah digunakan di berbagai negara, terutama untuk transportasi umum. Di Indonesia, angkutan umum yang telah menggunakan CNG, antara lain bus Transjakarta. Harganya Rp 3.100 per liter setara premium (lsp) dan rencananya akan dinaikkan menjadi Rp 4.100 per lsp.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah mulai siapkan program konversi gas
JAKARTA. Pemerintah segera melakukan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas setelah rencana kenaikan harga BBM subsidi ditunda. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, program konversi ini akan mulai dilakukan April 2012 ini.Pemerintah berencana membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan menyediakan alat konverternya di wilayah Jawa dan Bali. Selain menyiapkan infrastruktur untuk bahan bakar gas, pemerintah menyiapkan ketersediaan pasokan gas.Menurut Wacik, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,1 triliun untuk konversi gas ini. Dana ini akan masuk ke dalam pos belanja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.Direktur Jenderal Minyak dan Gas Evita Herawati Legowo menerangkan, anggaran itu untuk membangun 54 SPBG CNG di Jawa dan 108 SPBG LGV di Jawa dan Bali. Pemerintah juga sudah menyiapkan dana sebesar Rp 964 miliar untuk pengadaan 14.000 converter kit CNG dan 10.000 converter kit LGV, servis dan bengkel.Sebagaimana diketahui, untuk kebijakan diversifikasi BBG ke gas ini, pemerintah menyiapkan 2 jenis bahan bakar gas yaitu CNG dan LGV. CNG ditujukan untuk angkutan umum perkotaan di daerah yang tersedia sumber gas alam dan infrastruktur penyaluran, sedangkan LGV untuk daerah yang tidak tersedia sumber gas atau pipa gas bumi.CNG telah digunakan di berbagai negara, terutama untuk transportasi umum. Di Indonesia, angkutan umum yang telah menggunakan CNG, antara lain bus Transjakarta. Harganya Rp 3.100 per liter setara premium (lsp) dan rencananya akan dinaikkan menjadi Rp 4.100 per lsp.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News