Pemerintah Naikkan Anggaran Alutsista untuk Tahun 2024 Jadi US$ 25 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan menambah anggaran untuk pertahanan khususnya belanja alat utama sistem senjata alias alutista tahun 2024. Adapun tambahan belanja alutsista tersebut ditambah dari porsi pinjaman luar negeri. 

Keputusan tersebut diambil dalam rapat internal yang digelar di Istana Bogor, Jawa Barat Selasa (28/11) lalu. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai belanja alutsista dan juga pinjaman luar negeri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pada anggaran Kementerian Pertahanan ada perubahan alokasi anggaran belanja alutsista yang bersumber dari pinjaman luar negeri. Dimana ada penambahan menjadi US$ 25 miliar di tahun 2024. 


"Terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari US$ 20,75 miliar ke US$ 25 miliar, itu yang kemarin disepakati," kata Sri Mulyani dikutip di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (30/11).

Baca Juga: Menkeu Targetkan Pendapatan Negara Rp 2.802,3 Triliun Tahun Depan, Ini Starteginya

Ia menjelaskan, sebelumnya Presiden sudah menyetujui anggaran belanja alutsista US$ 20,75 miliar untuk periode 2020-2024. Kemudian dengan berbagai perubahan maka alokasi untuk 2024 naik menjadi US$ 25,0 miliar.

Sri Mulyani mengatakan, peningkatan anggaran belanja alutsista yang berasal dari utang luar negeri dilakukan untuk menyikapi kebutuhan kondisi alutsista saat ini. Selain itu juga menanggapi ancaman serta peningkatan dinamika geopolitik dan geosecurity.

"Dan di sisi lain masih sesuai dengan rencana kita dari sisi perencanaan penganggaran jangka panjang," kata Sri Mulyani.

Adapun penambahan juga masih sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) sektor pertahanan hingga tahun 2034. Ia mengatakan, rencana belanja alutsista dari pinjaman luar negeri sesuai 3 renstra hingga 2034 mencapai US$ 55 miliar.

"Sampai 2034 yaitu 3 renstra sesuai dengan tetap keputusan bapak presiden sebelumnya yaitu US$ 55 miliar yang akan untuk memenuhi berbagai belanja alutsista dari pinjaman luar negeri selama 3 renstra, jadi dalam hal ini 2024 - 2029 nanti kemudian 2029 - 2034," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi