Jakarta. Tren kenaikan harga minyak dalam dua pekan terakhir membuat pemerintah berencana menaikkan target penerimaan minyak dan gas. Rencana itu akan diusulkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016 yang saat ini masih dibahas dengan anggota DPR. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, kenaikan harga minyak saat ini tidak bersifat temporer. Kenaikan harga disebabkan karena stok minyak dunia mulai turun, walau masih ada pasokan dari Iran yang cukup besar. "Sekarang stoknya mulai turun karena Iran sudah masuk reguler, sehingga stoknya mulai normal," katanya, akhir pekan lalu. Pada akhir pekan lalu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) berada ke level US$ 49,07 per barel untuk pengiriman Juli. Sedangkan harga minyak mentah Brent, bergerak ke level US$ 50,54 per barel untuk pengiriman Agustus.
Pemerintah naikkan asumsi harga minyak
Jakarta. Tren kenaikan harga minyak dalam dua pekan terakhir membuat pemerintah berencana menaikkan target penerimaan minyak dan gas. Rencana itu akan diusulkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016 yang saat ini masih dibahas dengan anggota DPR. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, kenaikan harga minyak saat ini tidak bersifat temporer. Kenaikan harga disebabkan karena stok minyak dunia mulai turun, walau masih ada pasokan dari Iran yang cukup besar. "Sekarang stoknya mulai turun karena Iran sudah masuk reguler, sehingga stoknya mulai normal," katanya, akhir pekan lalu. Pada akhir pekan lalu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) berada ke level US$ 49,07 per barel untuk pengiriman Juli. Sedangkan harga minyak mentah Brent, bergerak ke level US$ 50,54 per barel untuk pengiriman Agustus.