Pemerintah optimis inflasi tahun ini dibawah target APBNP 2011



JAKARTA. Pemerintah optimis angka inflasi tahun ini dibawah target APBNP 2011 sebesar 5,65%. Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro memperkirakan inflasi tahun ini berkisar 4,9%."Tahun 2011, inflasi rendah dan terkendali. Salah satunya karena basis sudah cukup tinggi dan tidak ada gejolak dari harga beras dan volatilitas harga pangan," ujarnya, Senin (31/10).Ia menambahkan, angka inflasi tahun ini lebih banyak disumbang dari inflasi inti. Makanya, Bambang optimis inflasi tahun ini bisa di bawah 5%.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2011 angka inflasi bulanan sebesar 0,27%. Sepanjang Januari hingga September ini, angka inflasi tercatat sebesar 2,97% dan inflasi tahunan tercatat sebesar 4,61%.Untuk Oktober ini, Bambang menduga angka inflasi akan lebih rendah dari bulan sebelumnya. Sebab, dia melihat siklus dari tahun ke tahun sebelumnya dimana inflasi Oktober lebih rendah ketimbang September maupun November. "November dan Desember (angka inflasi) tentu meningkat karena musim tanam dan musim liburan," ungkapnya.Pengamat ekonomi Universitas Katolik Atma Jaya A. Prasetyantoko memprediksi inflasi Oktober hanya sekitar 0,1% hingga 0,2%. Lebih rendah dari Inflasi September yang sebesar 0,27%. Sedangkan inflasi tahunan sampai Oktober diperkirakan sekitar 4,6% hingga 4,7%. jauh lebih rendah dari tahun lalu sebesar 5,34%.Menurut Prasetyantoko, ada beberapa faktor yang memicu penurunan inflasi Oktober. Diantaranya tren penurunan harga pangan dan emas. Tren yang sama juga diprediksi terjadi pada bulan November, dimana harga-harga masih cenderung turun.Prasetyantoko memprediksi, laju inflasi sampai akhir tahun akan bertengger di level 4,8% sampai 4,9%. "Jadi masih tetap di bawah 5%," ujar Prasetyantoko, Minggu (30/10).Kepala Ekonom Danareksa Research Institut (DRI), Purbaya Yudhi Sadewa juga berpendapat sama. Dalam hitungannya, inflasi Oktober berada di kisaran sebesar 0,03%. "Inflasi bulanan saya prediksi cenderung flat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can