JAKARTA. Pemerintah akan menekan inflasi tahun depan dibawah 6%. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) optimis pemerintah bisa mengendalikan inflasi tersebut.Direktur Perencanaan Ekonomi Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Prijambodo mengatakan, pemerintah akan berusaha menekan inflasi sesuai target sebesar 5,3%. "Saya tetap optimis bisa menekan sampai 6% maksimalnya," tuturnya, Jumat (3/12).Bambang menuturkan, ada empat faktor pendorong tekanan inflasi yang akan dicermati. Pertama, nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Menurutnya, jika nilai tukar rupiah stabil maka pengaruh harga bahan konsumsi dalam negeri relatif stabil. "Jadi tekanan inflasi bisa diminimalkan," tegasnya.Kedua, harga komoditas dunia. Menurutnya, harga komoditas diprediksi berbagai ekonom akan mendongkrak tekanan inflasi tahun 2011. Bambang mengatakan, kenaikan harga komoditas akan bergantung pada kecepatan pemulihan ekonomi di dunia. Dia memperkirakan, permintaan barang-barang konsumsi masyarakat tidak akan sebesar tahun 2008 lalu atau sebelum krisis global melanda sebagian besar negara maju.Ketiga, pemerintha akan memperhatikan kecepatan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Menurutnya, jika ekonomi Indonesia mampu tumbuh diatas 6%, maka kemungkinan besar akan ada tekanan inflasi. "Namun tidak cukup besar," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah optimis kendalikan laju inflasi tahun depan
JAKARTA. Pemerintah akan menekan inflasi tahun depan dibawah 6%. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) optimis pemerintah bisa mengendalikan inflasi tersebut.Direktur Perencanaan Ekonomi Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Prijambodo mengatakan, pemerintah akan berusaha menekan inflasi sesuai target sebesar 5,3%. "Saya tetap optimis bisa menekan sampai 6% maksimalnya," tuturnya, Jumat (3/12).Bambang menuturkan, ada empat faktor pendorong tekanan inflasi yang akan dicermati. Pertama, nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Menurutnya, jika nilai tukar rupiah stabil maka pengaruh harga bahan konsumsi dalam negeri relatif stabil. "Jadi tekanan inflasi bisa diminimalkan," tegasnya.Kedua, harga komoditas dunia. Menurutnya, harga komoditas diprediksi berbagai ekonom akan mendongkrak tekanan inflasi tahun 2011. Bambang mengatakan, kenaikan harga komoditas akan bergantung pada kecepatan pemulihan ekonomi di dunia. Dia memperkirakan, permintaan barang-barang konsumsi masyarakat tidak akan sebesar tahun 2008 lalu atau sebelum krisis global melanda sebagian besar negara maju.Ketiga, pemerintha akan memperhatikan kecepatan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Menurutnya, jika ekonomi Indonesia mampu tumbuh diatas 6%, maka kemungkinan besar akan ada tekanan inflasi. "Namun tidak cukup besar," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
