KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berupaya menggenjot vaksinasi virus corona (Covid-19) untuk menangani pandemi. Pemerintah menentukan sejumlah daerah yang menjadi prioritas dalam program vaksinasi. Penentuan daerah tersebut dipastikan berdasarkan dengan tingkat risiko daerah.

"Sejauh ini vaksinasi masih diprioritaskan untuk daerah dan populasi rentan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers, Selasa (3/8).

Vaksinasi diutamakan untuk daerah dengan tingkat konfirmasi kasus dan kematian yang tinggi. Hal itu dilakukan untuk menurunkan risiko kematian pasien Covid-19.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Selasa (3/8): Tambah 33.900 kasus baru, selalu jaga prokes

Secara paralel, Wiku memastikan pemerintah juga mendorong capaian vaksinasi nasional. Salah satunya dengan melibatkan TNI-Polri untuk mempercepat proses distribusi.

"Pemerintah berkomitmen mempercepat cakupan vaksin salah satunya dengan kegiatan serbuan vaksinasi bersama TNI Polri untuk pastikan distribusi dapat dilakukan maksimal dan tepat waktu," terang Wiku.

Tidak hanya distribusi, upaya percepatan juga dilakukan dengan memastikan ketersediaan vaksin. Oleh karena itu pemerintah melalukan berbagai upaya dalam menambah pasokan vaksin.

Sebagai informasi, target vaksinasi Indonesia untuk mencapai ketahanan komunal adalah 208,26 juta orang divaksinasi. Sementara itu vaksinasi dosis pertama telah dilakukan sebanyak 48,1 juta dan 21,43 juta untuk dosis kedua.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, Selasa (3/8), dilakukan sekitar 900.000 dosis vaksinasi. Angka tersebut masih jauh di bawah target 2 juta dosis vaksinasi per hari.

Kementerian Kesehatan optimistis target tersebut dapat tercapai. Terutama dengan melibatkan TNI-Polri dan melakukan vaksinasi pintu ke pintu.

"Vaksin keliling juga dilakukan serta keterlibatan TNI dan Polri tetap dilakukan. Diupayakan mencapai 2 juta," jelas Juru Bicara Vaksin Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

Selanjutnya: UPDATE Vaksinasi Covid-19, Selasa (3/8): Ada tambahan 922.208 dosis vaksinasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat