KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia beberapa waktu terakhir menghadapi sejumlah tantangan, seperti pelemahan rupiah dan penurunan harga minyak mentah. Kondisi ini menyebabkan tren defisit APBN 2018 yang terjadi sejak Agustus kian melebar. Kendati demikian, Kementerian Keuangan optimistis defisit APBN 2018 masih sesuai target, yakni berada di bawah 2% PDB. “Hitungan APBN itu rata-rata 12 bulan, bukan cuma lihat harga minyak dan kurs satu hari satu malam atau satu bulan,” ungkap Askolani Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan kepada Kontan.co.id, Sabtu (24/11). Tercatat, defisit APBN Agustus 2018 mencapai Rp 150 triliun, kemudian pada bulan selanjutnya melebar menjadi Rp 200,2 triliun. Per Oktober 2018, defisit APBN mencapai Rp 237 triliun.
Pemerintah optimistis defisit APBN 2018 di bawah 2% PDB
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia beberapa waktu terakhir menghadapi sejumlah tantangan, seperti pelemahan rupiah dan penurunan harga minyak mentah. Kondisi ini menyebabkan tren defisit APBN 2018 yang terjadi sejak Agustus kian melebar. Kendati demikian, Kementerian Keuangan optimistis defisit APBN 2018 masih sesuai target, yakni berada di bawah 2% PDB. “Hitungan APBN itu rata-rata 12 bulan, bukan cuma lihat harga minyak dan kurs satu hari satu malam atau satu bulan,” ungkap Askolani Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan kepada Kontan.co.id, Sabtu (24/11). Tercatat, defisit APBN Agustus 2018 mencapai Rp 150 triliun, kemudian pada bulan selanjutnya melebar menjadi Rp 200,2 triliun. Per Oktober 2018, defisit APBN mencapai Rp 237 triliun.