KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengakui bahwa lingkungan di Indonesia masih belum dapat mendorong geliat tumbuhnya penelitian. Direktur Peraturan Perpajakan II Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Yunirwansyah pun memberi gambaran dari 1000 penduduk, hanya 98 yang menjadi peneliti. "Jadi peneliti bukan profesi yang menjanjikan di Indonesia. Orang lebih cenderung menjadi youtuber, cenderung jadi foto model," jelas Yunirwansyah di Kantor Pusat DJP dalam paparannya di Seminar Nasional Perpajakan, Kamis (14/3). Berdasarkan data UNESCO, biaya yang dikeluarkan untuk penelitian masih 0,1% dari produk domestik bruto (PDB). Secara rinci, dari sektor bisnis mengeluarkan biaya untuk penelitian US$ 547 juta, pemerintah US$ 839 juta sedangkan universitas US$ 744 juta.
Pemerintah: Pajak royalti tinggi, masyarakat pilih jadi youtuber ketimbang peneliti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengakui bahwa lingkungan di Indonesia masih belum dapat mendorong geliat tumbuhnya penelitian. Direktur Peraturan Perpajakan II Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Yunirwansyah pun memberi gambaran dari 1000 penduduk, hanya 98 yang menjadi peneliti. "Jadi peneliti bukan profesi yang menjanjikan di Indonesia. Orang lebih cenderung menjadi youtuber, cenderung jadi foto model," jelas Yunirwansyah di Kantor Pusat DJP dalam paparannya di Seminar Nasional Perpajakan, Kamis (14/3). Berdasarkan data UNESCO, biaya yang dikeluarkan untuk penelitian masih 0,1% dari produk domestik bruto (PDB). Secara rinci, dari sektor bisnis mengeluarkan biaya untuk penelitian US$ 547 juta, pemerintah US$ 839 juta sedangkan universitas US$ 744 juta.