JAKARTA. Dalam rangka penyelamatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ((APBN) 2013, pemerintah akan memangkas dana anggaran belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) sebesar Rp 24,6 triliun-Rp 25 triliun. Pemotongan akan dilakukan pada anggaran belanja dan perjalanan dinas. Hal itu dikemukakan oleh Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati usai mengikuti rapat kabinet terbatas di kantor presiden, Selasa (14/5). "Kita berkomitmen menjaga defisit anggaran pada angka 2,5%, itu akan dibantu pembiayaan melalui pemotongan anggaran Kementerian dan Lembaga. Besarannya pada kisaran Rp 24,6% sampai Rp 25 triliun dari seluruh Kementerian dan Lembaga. Saat ini, sedang dilakukan perapian untuk masing-masing kementerian," ujar Anny. Sementara anggaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sebesar Rp 20% dari APBN tidak akan dipangkas, karena itu sudah menjadi ketentuan undang-undang. Selain itu, Anny bilang pertumbuhan ekonomi dikoreksi menjadi 6,2% dari sebelumnya 6,8%. Penurunan angka pertumbuhan ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Akibatnya ekspor Indonesia semakin menurun dan pertumbuhan ekonomi Indonesia terganggu. Pemerintah juga menargetkan angka inflasi antara 7,2% - 7,5%. Tingginya angka inflasi ini, kata Anny juga turut dipicu inflasi dari tingginya harga-harga produk hortikultura pada tiga bulan pertama tahun 2013 lalu. Salah satunya adalah harga bawang merah dan daging sapi yang sempat melambung tinggi. Sementara target lifting diturunkan pada angka 840.000 barel per hari dari sebelumnya sebesar 900.000 barel per hari. Pemerintah juga menargetkan harga Indonesia Crude Price (ICP) pada angka US$ 108, dan suku bunga tidak bergerak pada angka 5%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah pangkas belanja kementerian Rp 25 T
JAKARTA. Dalam rangka penyelamatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ((APBN) 2013, pemerintah akan memangkas dana anggaran belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) sebesar Rp 24,6 triliun-Rp 25 triliun. Pemotongan akan dilakukan pada anggaran belanja dan perjalanan dinas. Hal itu dikemukakan oleh Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati usai mengikuti rapat kabinet terbatas di kantor presiden, Selasa (14/5). "Kita berkomitmen menjaga defisit anggaran pada angka 2,5%, itu akan dibantu pembiayaan melalui pemotongan anggaran Kementerian dan Lembaga. Besarannya pada kisaran Rp 24,6% sampai Rp 25 triliun dari seluruh Kementerian dan Lembaga. Saat ini, sedang dilakukan perapian untuk masing-masing kementerian," ujar Anny. Sementara anggaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sebesar Rp 20% dari APBN tidak akan dipangkas, karena itu sudah menjadi ketentuan undang-undang. Selain itu, Anny bilang pertumbuhan ekonomi dikoreksi menjadi 6,2% dari sebelumnya 6,8%. Penurunan angka pertumbuhan ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Akibatnya ekspor Indonesia semakin menurun dan pertumbuhan ekonomi Indonesia terganggu. Pemerintah juga menargetkan angka inflasi antara 7,2% - 7,5%. Tingginya angka inflasi ini, kata Anny juga turut dipicu inflasi dari tingginya harga-harga produk hortikultura pada tiga bulan pertama tahun 2013 lalu. Salah satunya adalah harga bawang merah dan daging sapi yang sempat melambung tinggi. Sementara target lifting diturunkan pada angka 840.000 barel per hari dari sebelumnya sebesar 900.000 barel per hari. Pemerintah juga menargetkan harga Indonesia Crude Price (ICP) pada angka US$ 108, dan suku bunga tidak bergerak pada angka 5%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News