JAKARTA. Pemerintah memangkas sejumlah proyek kerjasama pemerintah dan swasta atau public private partnership (PPP). Deputi bidang sarana dan prasarana Kementerian Perencanaan Pembanungan Nasional (PPN) Dedy Priatna mengatakan, pemangkasan proyek-proyek PPP tersebut termasuk kewenangan Kementerian PPN sebagai back office pengembangan proyek kerjasama pemerintah - swasta.Namun, Dedy tak memaparkan secara tegas, berapa jumlah proyek PPP yang dipangkas tersebut. Hanya saja, dia menyebut, terdapat beberapa proyek yang awalnya masuk PPP Book 2011-2014 yang diluncurkan Bappenas sejak Maret 2009, namun tidak siap, sehingga perlu dievaluasi."Dari 100 proyek yang masuk dalam PPP Book, ada sekitar 30-an proyek yang selama dua tahun tidak ada perkembangan," katanya, saat ditemui dikantornya, Selasa (24/5).Dedy mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menyelesaikan tahap akhir revisi PPP Book 2011-2014 atau yang nantinya disebut daftar rencana proyek kerjasama (DRPK). Menurutnya, revisi tersebut dilakukan sebagai bagian dari evaluasi program PPP yang selama ini dinilai belum efektif dan maksimal, sehingga perlu terus dibenahi.Dalam perkembangannya hingga saat ini, Pemerintah pusat menerima sedikitnya 200 proyek usulan dari pemerintah daerah dan Kementerian Lembaga (K/L) untuk dimasukkan dalam DRPK. Namun, tidak semua usulan proyek-proyek tersebut sepenuhnya siap dipasarkan, potensial atau sesuai dengan prioritas pemerintah.Dedy menyebutkan, dari hasil evaluasi proyek-proyek PPP sebelumnya dan pembahasan usulan proyek PPP, pemerintah menetapkan 79 proyek yang akan dimasukkan dalam DRPK 2011-2014. Dari 79 proyek tersebut, 13 proyek dinyatakan siap untuk dijual (ready to offer) dengan nilai mencapai US$ 27,5 miliar. Sejumlah 21 proyek termasuk prioritas pemerintah dengan nilai mencapai US$ 10,4 miliar. Sementara, 45 proyek masuk kategori proyek potensial dengan nilai hingga US$ 15,5 miliar. "Totalnya, 79 proyek tersebut sebesar US$ 53,4 miliar," tuturnya.Dari 13 proyek yang siap dijual, satu proyek bandara, dua proyek pelabuhan, dua proyek jalan tol, dua proyek water suplly atau sarana air bersih, dan dua proyek pengelolaan sampah. Dalam waktu dekat, revisi dari PPP Book akan segera dilaunching.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah pangkas sebagian proyek PPP
JAKARTA. Pemerintah memangkas sejumlah proyek kerjasama pemerintah dan swasta atau public private partnership (PPP). Deputi bidang sarana dan prasarana Kementerian Perencanaan Pembanungan Nasional (PPN) Dedy Priatna mengatakan, pemangkasan proyek-proyek PPP tersebut termasuk kewenangan Kementerian PPN sebagai back office pengembangan proyek kerjasama pemerintah - swasta.Namun, Dedy tak memaparkan secara tegas, berapa jumlah proyek PPP yang dipangkas tersebut. Hanya saja, dia menyebut, terdapat beberapa proyek yang awalnya masuk PPP Book 2011-2014 yang diluncurkan Bappenas sejak Maret 2009, namun tidak siap, sehingga perlu dievaluasi."Dari 100 proyek yang masuk dalam PPP Book, ada sekitar 30-an proyek yang selama dua tahun tidak ada perkembangan," katanya, saat ditemui dikantornya, Selasa (24/5).Dedy mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menyelesaikan tahap akhir revisi PPP Book 2011-2014 atau yang nantinya disebut daftar rencana proyek kerjasama (DRPK). Menurutnya, revisi tersebut dilakukan sebagai bagian dari evaluasi program PPP yang selama ini dinilai belum efektif dan maksimal, sehingga perlu terus dibenahi.Dalam perkembangannya hingga saat ini, Pemerintah pusat menerima sedikitnya 200 proyek usulan dari pemerintah daerah dan Kementerian Lembaga (K/L) untuk dimasukkan dalam DRPK. Namun, tidak semua usulan proyek-proyek tersebut sepenuhnya siap dipasarkan, potensial atau sesuai dengan prioritas pemerintah.Dedy menyebutkan, dari hasil evaluasi proyek-proyek PPP sebelumnya dan pembahasan usulan proyek PPP, pemerintah menetapkan 79 proyek yang akan dimasukkan dalam DRPK 2011-2014. Dari 79 proyek tersebut, 13 proyek dinyatakan siap untuk dijual (ready to offer) dengan nilai mencapai US$ 27,5 miliar. Sejumlah 21 proyek termasuk prioritas pemerintah dengan nilai mencapai US$ 10,4 miliar. Sementara, 45 proyek masuk kategori proyek potensial dengan nilai hingga US$ 15,5 miliar. "Totalnya, 79 proyek tersebut sebesar US$ 53,4 miliar," tuturnya.Dari 13 proyek yang siap dijual, satu proyek bandara, dua proyek pelabuhan, dua proyek jalan tol, dua proyek water suplly atau sarana air bersih, dan dua proyek pengelolaan sampah. Dalam waktu dekat, revisi dari PPP Book akan segera dilaunching.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News